Sunday 29 January 2012

Sedikit Catatan dari Guru Besar Thifan Tsufuk

Repetition is mother of skills
Kita membutuhkan gerak refleks dalam kehidupan sehari - hari.
Gerak refleks dapat dihasilkan dari latihan yang berkesinambungan.

Karakter murid itu cenderung cetakan dari karakter pembimbing.
Jadi hati - hati ya, beri tauladan yang baik^^

Insan yang ideal:
Istiqamah dalam Ngaji (Ruhiyah) & Fisik (Jasadiyah)

Siklus belajar Bela Diri:
Anggota thifan belajar Ilmu Bela Diri Thifan,
kemudian mengajarkan lagi,
Insya Allah orang tersebut termotivasi berlatih dengan lebih baik dan intensif serta dapat memahami lebih dalam Ilmu Bela Diri Thifan.

Tips istiqamah latihan dan terjaga semangat (militan):
1. Niat belajar Bela Diri Thifan
2. Umur dibatasi, sehingga kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin
3. Latihan Bela Diri sebagai wujud syukur karena telah diberi kesehatan dan ilmu Thifan Tsufuk
4. Bekal di Yaumil Akhir, tangan dan kaki akan didengar persaksiannya daripada mulut.
5. Memiliki keinginan untuk mengajarkan kembali, harus jadi panutan untuk anggota bimbingannya termasuk keterampilan bela diri.

Mengajar itu lebih berat dari berlatih, karena mengajar/ menjadi pembimbing itu akan ditiru oleh bimbingannya


Mitos:
1. Belajar Thifan akan sulit punya anak. Pada kenyataannya, anggota thifan yang berkeluarga dapat memiliki 7 anak. Subhanallah
2. Belajar thifan dapat seperti spiderman, nempel di dinding atau jalan di atas air. Kenyatannya tidak ada.

Prinsip Belajar Bela Diri
Bisa karena Biasa

Jika tidak bisa semua, jangan ditinggalkan semua
Jadi untuk yang sibuk, tetap berlatih meski sedikit durasinya.

Prinsip dasar Turgul:
1. Lihat lawan pada satu titik, kening misalnya
2. Lihat lawan dalam ukuran yang sama besar, sebesar kelereng misalnya, sebesar apapun lawannya tetap sebesar kelereng.
3. Sebelum bertanding percaya diri, tidak tepat bila menghancurkan bangunan mental, misal takut sebelum turgul karena lawan berbadan besar.

Ahad, 29 Januari 2012 @ PT Pindad Persero Masjid Al Fithroh
Review Taujih Ust. Habiburrahman, MBA
oleh Dewi Erita

2 comments: