Friday 20 January 2012

Muslimah yang mengukir prestasi sepeninggal Rasulullah

Bidang Matematika: Sutayta Al-Mahamli

    Pakar matematika ini hidup pada paruh kedua abad ke-10. Ia berasal dari keluarga berpendidikan tinggi di Baghdad, Irak. Ayahnya, Abu Abdallah Al-Hussein, menjabat sebagai seorang hakim yang juga penulis sejumlah buku, termasuk Kitab Fi Al-Fiqh & Shalat Al-I’dayn.

    Sang ayah tak memandang sebelah mata Sutayta yang berjenis kelamin perempuan itu. Ia mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan kepada anaknya, bahkan mendatangkan sejumlah guru untuk mengajarnya. Banyak hal yang diajarkan, tapi Sutayta lebih terpikat hatinya pada matematika.

    Sejumlah cendekiawan yang pernah menjadi gurunya adalah Abu Hamza bin Qasim, Omar bin Abdul Aziz Al-Hashimi, Ismail bin Al-Abbas Al-Warraq, & Abdul Al-Ghafir bin Salamah Al-Homsi. Sejumlah sejarawan, Ibnu Al-Jawzi, Ibnu Al-Khatib Baghdadi, & Ibnu Katsir, memuji kemampuan Sutayta dalam matematika. Sutayta sangat menguasai hisab/ aritmatika & perhitungan waris.

    Kedua cabang matematika tersebut berkembang dengan baik pada zamannya. Dalam aljabar, ia berhasil menemukan sebuah persamaan yang pada masa selanjutnya sering dikutip oleh pakar matematika lainnya.

    Bidang ilmu lain juga dikuasainya adalah sastra Arab, ilmu hadits, & hukum. Setelah lama bergelut dengan angka &memberikan kontribusinya dalam bangunan peradaban Islam. Akhirnya Allah SWT memanggilnya. Ia menghembuskan napas terakhir pada 987 Masehi.



Musfiroh,  Tadkiroatun. 2011. Rahasia Kedahsyatan Otak Wanita. Jakarta Selatan: Qultum Media.

Kamis, 29 Desember 2011
Dewi Erita

No comments:

Post a Comment