Wednesday 21 November 2012

Kelas Ibu Hamil 1


PERSIAPAN  KEHAMILAN
Oleh Dewi Erita

Pregnancy is a miraculous process and should be a time when a woman makes  every effort to tune in to her body and baby with the support of her surroundings.”
-Christiane Northrup,M.D-

                Kehamilan merupakan suatu proses yang ajaib ketika seorang wanita melakukan suatu usaha  untuk menyesuaikan tubuh dan janin dengan bantuan orang-orang sekitarnya. Perubahan yang terjadi dalam tubuh saat mengandung mempengaruhi fisik dan psikologis. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus dipahami sebagai persiapan menjelang kehamilan.


Persiapan 1: Siap diri!

Memperbaiki diri termasuk dalam tahap pertama mendidik anak. Pribadi yang gemar melampaui batas, berkeluh kesah, serta tidak bersyukur akan menunjukkan sikap reaktif emosional ataupun fatalis yang condong menjadi depresif. Serangkaian proses pembelajaran (calon suami dan istri/ calon ayah dan ibu) menjadi pola-pola kecenderungan pengekspresian gen yang akan menjadi cetak biru anak selama kehamilan.

Kehamilan sekitar 9 bulan 10 hari (atau 40 minggu) adalah tahap kedua mendidik anak. Ibu mewariskan baik DNA inti maupun DNA mitokondria. Sedangkan, ayah hanya mewariskan DNA inti. DNA mitokondrialah yang bertanggung jawab dalam proses respirasi, metabolisme, dan produksi energi. Gumpalan daging yang telah menempel dalam rahim menimbulkan hubungan struktural dan fungsional melalui jaringan ibu dan janin. Adanya plasenta dan tali pusatnya serta placental blood barrier memastikan bahwa sudah pasti terdapat biological exchange (pertukaran unsur biologi) antara ibu dan janin. Kebiasaan ibu yang gemar belajar akan merangsang anak mengembangkan area-area otak pembelajarnya melalui zat pertumbuhan dan hormon ibu. Jadi, ibu menjadi semacam peta bagi pertumbuhan anaknya.

Nah, sudah sampai mana perbaikan sikap, perilaku, dan kebiasaan kita?
Tentunya proses pembelajaran itu harus dimulai sejak kita sekolah/ kuliah, bukan? 
                

Persiapan 2: Gaya Hidup

Zaman dahulu sebagian orang percaya sedikit alkohol selama kehamilan tidak apa-apa. Namun, saat ini terbukti bahwa tidak ada jumlah alkohol yang aman selama kehamilan. Alkohol menembus plasenta dan secara langsung memengaruhi bayi. Banyak minum alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan sindrom alkohol pada janin (FAS/ fetal alcohol syndrome). Akibat FAS muncul pada masa anak-anak. Mereka bermasalah dalam kemampuan berbicara, penglihatan, belajar, ingatan, dan koordinasi. Mereka juga kesulitan mengendalikan emosi. Tantangan-tantangan ini menyulitkan mereka untuk melakukan aktivitas tertentu bahkan tugas sederhana sekalipun. 

                Haruskah saya berhenti merokok? 

Rata-rata bayi yang lahir dari wanita yang merokok selama kehamilan memiliki Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 226 gr. BBLR adalah salah satu penyebab utama penyakit, cacat, dan kematian pada bayi. Masalah kehamilan terkait ini adalah kehamilan di luar rahim, keguguran, masalah dengan plasenta, perdarahan vagina dan kelahiran prematur. Merokok saat hamil juga membahayakan perkembangan mental dan perilaku anak. 

Apakah polisi harus menangkap ibu-ibu yang anaknya tawuran atau terkena narkoba karena merokok selama hamil mereka beberapa tahun lalu?


Persiapan 3: Makanan, nyam!
                Kebiasaan makan sebelum kehamilan akan terbawa sampai masa kehamilan. Banyak wanita mengisi lambung  dengan makanan terus menerus dan kurang memerhatikan apa yang mereka makan sepanjang hari. Sebelum kehamilan, kita dapat memperbaiki kebiasaan ini. 

                Kunci nutrisi yang baik adalah keseimbangan. Kelebihan atau kekurangan vitamin atau diet lemak bisa berbahaya bagi ibu dan bayi yang sedang tumbuh. Ini bahkan dapat membuat ibu merasa letih selama kehamilan

                Makan asam folat. Ini adalah vitamin yang sangat penting bagi pertumbuhan otak dan tulang belakang bayi. Ibu harus makan setidaknya satu tablet (400 unit) sehari. Tablet ini penting dalam proses organogenesis (tiga bulan pertama kehamilan).

                Makanlah daging yang matang untuk menghindari toksoplasma—parasit yang tidak mengancam orang sehat, tetapi saat hamil dapat menyebabkan kerusakan otak janin. Cucilah tangan setelah memegang daging mentah dan hindari membersihkan kotoran kucing karena parasit hidup di tinja kucing.

                Ada beberapa ikan yang harus dihindari karena tingkat merkuri yang dikandungnya. Informasi ini dapat berubah, tetapi saat ini ikan yang tidak boleh dimakan termasuk tile, mackerel, ikan todak, hiu, dan mungkin tuna. Badan PerlindunganLingkungan juga memberikan peringatan tentang memakan ikan yang ditangkap sendiri, karena perairan yang lebih dekat pantai cenderung lebih polutif. Pernah memancing ikan di laut?


Persiapan 4: Olahraga

                Mulailah berolahraga secara teratur sebelum hamil. Ini bermanfaat untuk pengaturan berat badan, perasaan nyaman dan peningkatan stamina atau daya tahan selama kehamilan. Pilih olahraga yang kita sukai dan akan berlanjut secara rutin dalam keadaan cuaca apapun. Konsentrasikan untuk meningkatkan kekuatan punggung bawah dan otot-otot perut.

                Saat berusaha untuk hamil, jangan terlibat dalam olahraga intens (persiapan menjadi atlet untuk kejuaraan) atau berusaha meningkatkan program olahraga. Ini bukan waktu yang baik untuk melakukan olahraga kompetitif yang akan mendorong kemampuan sampai maksimal.

                Thifan Tsufuk merupakan jenis olahraga bela diri muslim yang aman untuk ibu hamil. Gerakan-gerakannya diatur sesuai fitrah perempuan sehingga badan kita tidak akan kekar seperti laki-laki. Hal ini terbukti dari pembimbing-pembimbing wanita thifan yang tetap mengajar selama hamil dari trimester satu sampai beberapa minggu menjelang kelahiran bahkan kembali melakukan aktifitas membimbing satu bulan setelah melahirkan dengan tetap membawa bayinya. Mereka adalah pembimbing tangguh yang sudah belajar thifan sejak sebelum menikah. Luar biasa!


Persiapan 5: Infeksi, apa aja?

Penyakit menular seksual (PMS) yang belum bisa disembuhkan adalah dari golongan virus, yaitu Herpes, Hepatitis B dan HIV. Mereka bisa menular melalui saluran vagina selama melahirkan. Khusus HIV, virus dapat menerobos plasenta selama kehamilan, kelahiran serta melalui penyusuan. Dahsyat! Pencegahan virus-virus untuk mengurangi risiko penularan ke bayi berupa obat-obatan yang diminum ibu. Setelah lahir bayi diberi anti-virus.

PMS yang bisa disembuhkan adalah dari golongan bakteri, yaitu Chlamydia, Gonorrhea dan Sipilis. Mereka bisa menular selama kehamilan dan kelahiran. Pengobatan dengan antibiotik untuk ibu selama hamil dan bayi segera setelah lahir.

Bagaimana kita tahu ada PMS dalam tubuh?

Pemeriksaan cairan vagina dapat mendeteksi jenis PMS. Tes darah dilakukan untuk mengetahui penyakit Hepatitis B dan HIV. PMS biasanya banyak diderita oleh seseorang yang suka berganti-ganti pasangan. Dapat pula dari jalur lain.


Persiapan 6: Obat

                Ketika hamil, segala sesuatu yang berkenaan  dengan obat-obatan tidak boleh sembarangan. Obat-obatan yang aman sebelum hamil mungkin mempunyai efek berbahaya saat hamil. Sebagian obat aman diminum saat hamil dan mungkin bahkan membantu kehamilan. Perkembangan sebagian besar organ bayi terjadi pada trimester pertama. Ini merupakan waktu yang penting untuk menghindarkan bayi dari obat-obatan yang tidak perlu. Penting mengontrol penggunaan obat-obatan sebelum berusaha untuk hamil.


Persiapan 7: Menjalani Tes
                Tes fisik umum (termasuk pap smear dan pemeriksaan payudara) sebelum mulai hamil membantu memastikan bahwa ibu tidak perlu menghadapi masalah kesehatan baru selama kehamilan. Tes laboratorium yang perlu dipertimbangkan sebelum kehamilan termasuk tes untuk rubella, jenis darah, dan faktor-Rh. Jika ibu berusia 35 tahun atau lebih, mammogram juga perlu dilakukan. Di Indonesia masih jarang dilakukan semua pemeriksaan ini karena biaya yang mahal.

                Lakukan tes kehamilan terlebih dahulu ketika dijadwalkan untuk menjalani radiasi (sinar-X, CT scan, dan MRI). Gunakan kontrasepsi sebelum melakukan pemeriksaan sehingga kita tahu tidak sedang hamil. Waktu yang baik untuk menjadwalkan tes adalah tepat setelah akhir masa menstruasi.
                

Persiapan 8: Ingin hamil?

                Usia 20-35 tahun adalah rentang masa subur untuk memiliki bayi dengan tingkat risiko minimal. Dengan asumsi usia di bawah 35 tahun dan memiliki riwayat ginekologis normal, lakukan hubungan seks sebelum ovulasi (14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya). Jika siklus menstruasi 26 hari, maka ovulasi pada hari ke-12 (dihitung dari hari pertama menstruasi). Siklus 30 hari, ovulasi hari ke-16. Lakukan banyak hubungan seksual di sekitar hari-hari tersebut. (Cara menghitung siklus yaitu dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi bulan berikutnya)

                Perubahan fisik saat ovulasi dapat diketahui ketika vagina mengeluarkan lendir jernih, licin, dan kental (mirip putih telur). Biasanya saat buang air kecil ada sesuatu yang panjang menggantung di bawah vagina. Coba ambil dan rasakan. Itulah lendir tanda ovulasi. Dia berperan untuk memberi nutrisi, melindungi, dan menambah kecepatan sperma menuju rahim dan saluran telur. Ciri lain yaitu badan kita menjadi lebih panas satu derajat dari hari-hari biasa. 


Persiapan 9: Apakah aku hamil?

                Gejala fisik pada awal kehamilan adalah mual, sakit kepala, sering kencing, kembung, kram seperti waktu menstruasi, perubahan emosi, perubahan libido, sedikit nyeri pada punggung bagian bawah, dan capai berlebihan. Tetapi, semua gejala ini sedikit ambigu. Cara paling baik untuk mengetahui kehamilan adalah melakukan tes kehamilan.

                Tes urin yang dilakukan di rumah lebih dari 95% akurat (kurang lebih 10 hari sejak penyatuan sel telur dan sperma atau pada hari pertama terlambat menstruasi). Urin (air seni) menjadi tidak akurat akibat pengenceran–bila minum enam liter air, HCG menjadi sangat encer sehingga hasil tes negatif. Oleh karena itu, lakukan tes di pagi hari. Bila ragu-ragu, lakukan tesnya sekali lagi.


Melalui tangan kitalah lahir
Calon-calon Hakim Agung yang tidak akan memanipulasi putusan sidang
Calon-calon Jenderal Polisi yang tidak akan melakukan penyalahgunaan dana simulator SIM
Calon-calon Menteri yang tidak akan mengambil dana pembuatan bangunan Sport Center
Calon-calon Ahli Planologi yang akan membuat kota bebas banjir
Calon-calon Dahlan Iskan lain yang akan mencabut akar budaya “minta jatah” di Kementerian
Calon-calon Chairul Tanjung lain yang akan mendirikan perusahaan seraksasa TransCorp
Calon-calon profesional yang membuat bumi ini nyaman untuk disinggahi
Bukankah ini pekerjaan besar yang membutuhkan persiapan matang?
  

Meskipun Anda mengetahui Anda tidak hamil, perlakukan tubuh Anda seolah-olah Anda sedang dalam periode persiapan ini. Ketika Anda benar-benar mulai hamil. Anda akan berada di jalur yang benar untuk makan, olahraga, dan menghindari zat-zat berbahaya.
—dr. Glade B. Curtis—

Cimahi, 21 November 2012_7 Muharram 1434 H


Pustaka
Curtis, Glade B., dr. 2008. Panduan Lengkap Kehamilan Anda dari Minggu ke Minggu. Jogjakarta: Golden Books
Livoti, Carol, Dr dan Elizabeth Topp. 2006. Menyingkap Tabir yang Selama Ini Tersembunyi tentang Vagina. Jakarta: PT Indeks
The editors and experts at BabyCentre. 2009. Pregnancy Question & Answer. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer
Wahyudi, Utami W. dan Tri Yuni Ratnawati. 2010. Kebidanan dan Keperawatan. Jogjakarta: Golden Books

Thursday 8 November 2012

Naskah Lomba Internal FLP Bandung


Esai: Dari Kita, Oleh Kita, Untuk Semua
Oleh Dewi Erita


Pagi itu,

“Pak, festivalnya mulai jam berapa?”
“Nanti Mbak, opening jam 3 sore, paginya buat museum.”

Apa boleh buat, salah perkiraan, rupanya tidak bisa menikmati salah satu rangkaian acara di Museum Vredeburg. Kali ini menuju Pasar Beringharjo Centre, mengambil tawaran satu kerudung gratis dari toko. Senangnya.

Mendekati siang, menaiki Bus Trans untuk terakhir kalinya ke Stasiun Lempuyangan. Saat bus menuju pemberhentian Malioboro 3 terlihat seorang pramugara shelter melayani laki-laki dengan tutup kepala handuk kecil. Pintu bus terbuka,

Koncone¹ Naruto,” ucap pramugara shelter terhadap pramugara bus sambil tersenyum.
“Ha ha ha ha,” tawa tak tertahankan.

Rupanya itu turis Jepang. Sekilas mirip orang Indonesia. Jadi teringat saat berada di shelter Prambanan. Datang dua turis asing, satu wanita berwajah Eropa, satu laki-laki berwajah Asia. Lalu kutawari duduk dengan body language.

“No, no, no,” laki-laki itu berkata sambil menggerakkan tangan, tanda menolak secara halus.

            Ada banyak ciri khas turis asing yang selama ini terlihat. Mereka datang tanpa membawa kendaraan pribadi, tapi naik kendaraan umum dan berjalan kaki. Bila shelter/ bus penuh sehingga sebagian orang harus berdiri, maka saat ada ruang kosong, mereka menolak menempati dan lebih membiarkan orang lain untuk duduk. Barang bawaan adalah tas gunung besar (sesekali koper) seperti hendak camping, baik laki-laki maupun perempuan mengangkut beban yang sama. Mereka tidak banyak bicara kecuali pada orang-orang tertentu, seperti pramugara-pramugari shelter/ bus, penjual tiket di tempat wisata, dan tour guide tempat wisata/yang mereka sewa sendiri. Kamera yang dibawa hanya untuk memotret objek, bukan untuk mengambil gambar diri sendiri. Saat tour guide tempat wisata menjelaskan mengenai sesuatu, mereka mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan sesekali bertanya sehingga terjadi diskusi hangat. Mereka menghargai seseorang dari segi usaha dan kemampuannya, bukan dari fisik, sehingga meskipun tour guide sudah tua (bahkan ada yang sangat tua) dan penjelasan berbahasa inggrisnya unik, tetap dihargai. Cara berjalan, keingintahuan, bahasa tubuh, dan mobilitas sama lincahnya antara turis asing muda dan tua. Mereka tetap berbaur dengan orang Indonesia dan tidak merasa canggung, meski dari segi pakaian ada perbedaan.

                Itu hanya segelintir perbedaan mencolok antara turis asing dan turis domestik. Hanya dari yang terlihat. Sangat disayangkan kemampuan berbahasa inggrisku tidak begitu baik. Padahal banyak turis asing yang bisa diajak mengobrol, untuk sekedar berbagi cerita. One day maybe, ho ho ho.
***

 Belum lengkap rasanya, mendatangi suatu kota tanpa menjelajahi universitas terkenalnya. Hari terakhir sebelum pulang esok siang, mengunjungi Universitas Gajah Mada. Perjalanan mulai Shelter Colombo menuju gerbang utama, dari gerbang utama ke auditorium (Grha Sabha Pramana) lalu ke perpustakaan pusat.

Dari pintu masuk kita disambut oleh meja kaca pameran berisi buku zaman dulu terjemahan asing beberapa jilid dalam keadaan terbuka. Sekeliling berjajar rapi meja baca. Arah kiri terdapat American Corner (seperti yang ada di ITB). Melihat ke atas menangkap beberapa lantai. Berjalan lurus, terdapat perpustakaan lagi. Fasilitas dan teknologinya diatur sesuai standar universitas internasional.

Berjalan ke luar gedung samping kiri bertemu stasiun sepeda kampus. Kupinjam satu buah. Ternyata benar, tidak semudah yang dibayangkan. Aku lupa cara mengendarai sepeda. Beberapa menit pertama dihabiskan untuk belajar bersepeda. Otomatis jadi tontonan mahasiswa yang lewat, bapak penjaga sepeda, dll. Malu memang. Tapi, bukankah akan lebih malu lagi bila sadar tidak bisa naik sepeda dan tidak mau belajar? 

Berbekal peta kampus yang ada di Buku Saku Mahasiswa UGM 2012, kujelajahi kampus dengan berkendara sepeda. Wilayah yang sangat luas dan pihak universitas menyediakan sepeda kampus gratis (seperti angkot kampus gratis UNPAD Jatinangor). Berjam-jam mengelilingi hampir semua fakultas. Taman biologi di Fak. Biologi, kandang sapi dan domba di Fak. Peternakan dan Fak. Kedokteran Hewan, mesin-mesin di Fak. Teknik, benar-benar menyenangkan. Ashar kuhentikan perjalanan. Di Shelter Sardjito istirahat melepas lelah.

                Salah satu yang kusenangi di kota ini adalah kedudukan sepeda setara dengan motor. Jumlahnya jauh lebih banyak dari sepeda Bandung. Rute-rute jalur alternatif sepeda disediakan. Sepeda dipakai oleh penduduk semua usia, mulai anak-anak untuk berangkat sekolah sampai nenek-nenek untuk pergi bertani. Selain itu, pengendara kendaraan bermotor seperti bus, mobil pribadi, dan sepeda motor sangat tertib. Di stopan jalan-jalan kecil, mereka berhenti di leher jalan, bukan di mulut jalan. Di jalan raya berhenti di belakang zebra cross. Jumlah kendaraan sedikit dan hampir tidak ada macet dan asap hitam bus mengepul. Hanya ada bus kecil untuk transportasi umum, tidak ada angkot. Yang lainnya ada becak, andong, dan taksi. Ukuran rambu-rambu lalu lintas pendek (mini). Ukuran lebar jalan pendek (mini). Bangunan-bangunan kebanyakan berlantai satu. Kalaupun ada gedung hanya sampai lantai dua/ tiga, seperti bangunan untuk hotel.

                Pemerintah Yogyakarta dalam hal transportasi, benar-benar mengkondisikan diri sebagai kota wisata internasional. Transportasi umum seperti bus kecil Trans Jogja tersebar di lebih 70 titik. Tiap shelter terdapat dua pramugara/i yang siap menunjukkan rute perjalanan. Disediakan pula Peta Mudik Jogja 2012 yang berisi Peta D.I.Y, Peta Kota Yogyakarta, jaringan trayek dan halte Trans Jogja, serta nomor-nomor telepon penting lain dan jadwal kereta secara gratis. Kita bisa keliling Jogja dengan Bus Trans rute manapun dan berganti-ganti bus dengan tiket hanya Rp3.000,- selama tidak keluar dari halte/ shelter. Insya Allah di kota ini kita tidak akan nyasar meskipun baru pertama kali datang. Jadi, silakan ber-backpacker² ria.
***

Selesai menuntaskan tujuan pokok dalam tiga hari pertama, sore itu langsung berangkat menuju Pantai Parangtritis. Dua puluh lima kilometer dari shelter trans terdekat. Pemandangan selama naik bus Jogja – Parangtritis penuh dengan hamparan sawah yang sangat luas. Warna hijaunya rata dan membuat sejuk setiap mata memandang. Beberapa petak rata, padi sudah dipanen dan sisa sampah tanaman dibakar, meninggalkan bulatan hitam besar beberapa buah. Pepohonan banyak terdapat di kilometer – kilometer terakhir. Semua itu menambah sejuk suasana meski terletak dekat pantai.

Lima puluh sampai seratus meter dari garis pantai, sepatu kulepas. Butiran pasir pantai yang halus mulai menyentuh kaki, hangat dan lembut. Kaki seolah terhisap ke pasir tiap melangkah, semua membekas membentuk cetakan telapak kaki. Mendekat ke garis pantai, angin kencang mengibarkan pakaian, sejuk karena angin lembab dari ombak tapi hangat dari matahari. Ombak tinggi dan besar mendorong ombak dihadapannya dan didepannya lagi berkejar-kejaran, terus bergulung mencapai pantai, membasahi kaki. Semakin tinggi lidah air yang menyapu kaki semakin dalam telapak terhisap ke pasir. 

Berjalan sepanjang garis pantai, menikmati pemandangan matahari yang hampir tenggelam. Bulatan merah menyala membuat suasana mandi warna oranye. Aah indahnya saat bisa menyaksikan langsung. Tapi senja itu tidak akan kupotong untuk dibawa pulang, ha ha ha.

Tempat yang indah, namun harus ada perubahan. Kita putar layar ke hamparan pasir. Disana, tidak ada pasir yang bebas dari jeratan sampah. Siapa pelakunya? turis-turis domestik, orang Indonesia sendiri. Malu rasanya terhadap bangsa lain yang datang berwisata kemari. Mereka disuguhi pantai bersampah. Pemandangan indah yang tercemari oleh tangan-tangan kita sendiri.

Pekerjaan besar dimasa mendatang tepat di depan mata.

Begitupun dengan tempat wisata Taman Pintar. Gedung taman ilmu pengetahuan dengan berbagai macam alat simulasi. Canggih dan modern, tapi beberapa peralatannya rusak. Apa kita hanya bisa membangun tanpa bisa memelihara?

Ruang audio visual Candi Prambanan menampilkan film dokumenter berdurasi 20 menit. Mungkin film tersebut dibuat beberapa puluh tahun yang lalu, sehingga yang menonton hanya menikmati 5-10 menit pertama, selebihnya sibuk minta pulang. Mari sekarang kita ganti kacamata. Apa yang Kau lihat? 

Aku melihat di suatu ruangan terdapat ahli seni rupa dan disain, sejarawan, sutradara, sastrawan, pengusaha, dan menteri kebudayaan. Mereka sedang rapat membuat suatu produk sejarah, yaitu film sejarah tentang Candi Prambanan berdurasi 90 menit dengan daya tarik setara film Spiderman, Jurassic Park, Harry Potter, Transformer, dll. 

 Mengutip ceramah Mochtar Lubis yang dibukukan dalam Manusia Indonesia (2001), ada penggolongan beberapa tipe negara. Pertama, negara kaya dan orangnya kaya raya (Amerika). Kedua, negara miskin tapi orangnya kaya raya (Jepang). Ketiga, negara kaya tapi orangnya miskin (Indonesia). Dan keempat, negara miskin dan orangnya miskin. Kita harus akui tinggal di negara kaya tapi miskin. Namun, pengakuan itu tidak harus membuat kita pesimis. Yakinkan diri bahwa perubahan itu harus dimulai. Cobalah untuk menahan sampah di tangan sebelum berjumpa dengan tong sampah. Pergunakan dengan apik barang-barang milik umum. Hargai produk dalam negeri meski masih membosankan. Simple, is it?  
***

¹ Teman

²  Wisatawan backpacker merupakan orang-orang yang datang sendiri tanpa dikoordinir oleh perusahaan perjalanan wisata untuk berwisata dengan konsep harga murah dari segala sisi. Ciri khas: menginap di hotel murah, transportasi seadanya, dan kedatangan ke DIY hanya untuk berwisata dan menikmati suasana.

Cimahi, 10 September 2012 _ 24 Syawal 1433 H

Writing Competition Festival Muslimah


Cerpen: Lempuyangan – Kiaracondong
Oleh Dewi Erita

 
Suasana panas sudah terasa sejak siang memasuki bumi. Bangku kereta sudah hampir penuh terisi oleh pemilik tiket. Kereta ekonomi memang hobi sekali berhenti di tengah rel. Entah karena takut atau berbaik hati membiarkan kereta eksekutif dan bisnis lewat terlebih dahulu. Saat kecepatan nol inilah, oven kereta sangat terasa. Keringat membanjiri kulit. Tidak hanya titik – titik air, tapi mengucur bak keran air. Wahai bumi, kau semakin panas saja. Koran bilang kau sudah naik satu derajat.  
Untungnya, kereta ekonomi menyediakan lagu-lagu indah yangs senantiasa diputar. Terlebih saat berhenti, volume senandung lebih keras, sambut menyambut, susul menyusul.

“Telor asiiin, oleaan, oleaan.
Telor asiiin, yang angeet, yang angeet.”

“Air es, dingin, akua, mijon.”

“Fanta, akua, minum.
Tisu, akua, rokok.”

Indahnya, masing-masing bernyanyi sembari menawarkan barang bawaan. Beberapa orang ada yang langsung to the point.

“Kasian Mbak ee, Pak ee.”

Merasa tersaingi, bayi pun ikut berebut suara.

“Eaaaaa . . . eaaaaaaa . . . .”

“Nguuuuuuuung … ”, kedatangan kereta bisnis menutup semuanya. Panjangnya gerbong menghentikan waktu beberapa detik.

            Kereta maju, konser yang padam mulai hidup lagi. Kali ini hanya satu – satu. Kulihat pemandangan di luar jendela. Hijau, biru, dan coklat, paduan alam yang serasi. Angin berhembus lembut pada tubuh-tubuh yang penuh keringat. Teringat saat pertama naik kereta ekonomi. Duduk di depan wc, menikmati siaran langsung pemandangan hijau, biru, dan coklat yang sama. Udara segar mereka berikan cuma-cuma sebanyak-banyaknya. Sesekali pertunjukkan dalam koridor sempit itu menampilkan jurang yang dalam. Antara kereta dan dasar jurang berjarak puluhan meter. Kaku badan ini membayangkan jarak antara hidup dan mati hanya beberapa sentimeter. Tangan kuat menggenggam pinggir wc, kaki memasang kuda-kuda agar tidak bergeser. Pilihan mati bisa dipesan, jurang tanah atau jurang danau, terbentur daratan atau tenggelam di air.

“Tiket Mbak”, seorang pengawal kondektur menagih karcis. Selesai melubangi kertas, kondektur melihatku heran, ada perempuan berani duduk di samping pintu kereta yang terbuka.
“Mbak, kenapa duduk disini, di dalam aja?”
“Disana banyak asap rokok,” jawabku sambil tersenyum cantik.

            Entah karena kejadian itu atau bukan. Perjalanan kereta ekonomi berikutnya lebih bersahabat, tanpa asap rokok di dalam kereta, plus cap basah bergambar bebas rokok pada tiket. 
            Sementara itu, kereta berhenti lagi. Penyanyi-penyanyi kembali ramai.

“Lanting lanting,
pedes manis.”

“Sale pisang,
sale pisang.”

“Tisu basah, TTS
tisunya, mijon.”

“Kopi, kopi, kopi, kopi
kopi panas.”

“Lontong, pecel, pecel.”

            Di antara mereka, ada beberapa yang menjadi favorit. Seorang laki-laki tiga puluhan memiliki daya tarik dalam liriknya.

Es teh, sewu, es teh
santen gula asli,
ora enak, mboten bayar.1

            Satu lagi seorang wanita empat puluhan, memiliki lagu yang indah didengar. Badan serasa melayang, berayun-ayun, serta memberi efek relaksasi.

“Bakwan, lontong, peceeel
tempe mendoan, peceeel.”

            Mereka semua unik. Pelanggan eksekutif dan bisnis tidak akan menikmati semua ini.
Di tengah perjalanan, terkadang aroma wc menyebar rata dalam kereta. Hidung-hidung yang sempat menangkap udara khas ini, melepaskannya kembali, seolah itu sesuatu yang biasa.
Sore menjelang. Hawa panas tergantikan angin dingin. Kereta berhenti, lagi.

“Jalur tiga Kereta Pasundan dari arah timur menuju Stasiun Kiaracondong Bandung siap diberangkatkan kembali,” suara kepala stasiun keluar dari pengeras suara diiringi suara panjang klakson. Kereta berangkat.
 
            Nasi, ayam, dan sayur leunca menjadi makan siang sekaligus makan malam. Hangatnya bungkusan ditambah bumbu kelapa dan segarnya sayur memberi kesan nikmat luar biasa pada lidah yang lapar. Tiap suapnya begitu berharga. Telinga pun dimanjakan oleh nyanyian demi nyanyian.

Nuwun sewu Pak e
Nuwun sewu Mak e
Kulo numpang ngamen nang kene

Ojo podo nesu
Ojo podo nesu2
. . . “

            Hari sudah maghrib saat kereta sampai di Stasiun Tasikmalaya.

Barade roti, barade roti
Sarebuan, sarebuan”3

Tilu rebuan, tilu rebuan
lengkeng, lengkeng4

            Penumpang dalam kereta mulai berkurang. Kursi-kursi sudah ditinggalkan pemiliknya. Penghuni tersisa mengambil satu kursi panjang untuk dipakai sendiri. Seorang remaja wanita dari bangku seberang pindah ke kursi tepat di depanku. Wajahnya tampak lega, seolah baru terbebas dari tekanan. Beberapa menit kemudian, raut mukanya kembali waspada saat ada laki-laki bangku lain duduk di sebelahnya.
            Malam tiba. Di toilet, udara segar dari jendela tanpa kaca menyapa, segar dan dingin. Pemandangan malam, kerlap kerlip lampu bak bintang di langit, indah. Pegangan wc yang halus membuatku tetap stabil di ruang basah itu. Tas mini berisi air putih kugantung. Membiarkan tempat minum tanpa pengawasan dapat mengundang penjahat memasukkan sesuatu ke dalamnya.
            Kembali duduk di bangku. Tetap santai dan siaga. Raut wajah tenang dan percaya diri. Laki-laki di sebelah remaja itu pergi. Dengan cepat, posisi duduk wanita muda itu memanjang tanpa meninggalkan ruang kosong. Headset dan handphone yang terpasang membuatnya terlelap.

“Sawo, sawo, sawo
sapuluh dua lima,
biasa dua puluh, ayeuna di dualimakeun,5
sawo, sawo, sawo”

Memasuki Stasiun Kiaracondong, kereta berhenti. Perjalanan panjang penuh cerita dan pengalaman. Melatih mental untuk semakin cerdas dimanapun, sholehah kepada siapapun, dan cantik kapanpun.    

Cimahi, 7 November 2012 _ 23 Dzulhijjah 1433 H

Catatan:
1 Es teh, seribu, es teh. Santan gula asli. Tidak enak, gratis.
2 Permisi Pak. Permisi Bu. Saya ikut ngamen di sini. Jangan marah.
3 Mau beli roti, seribu.
4 Tiga ribu, lengkeng.
5 Sepuluh ribu dua puluh lima buah. Biasanya dua puluh buah.


Lomba Menulis ini merupakan salah satu rangkaian acara dari Festival Muslimah Indonesia bekerjasama dengan FLP Bandung yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 Januari s/d 3 Februari 2013. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui:
Twitter            : @MuslimahFest
Contact person            : 083821299555 (Silvia)
                                      085659275411 (Greeny)