Friday 30 March 2012

Syaamil Al-Qur'an Seri Terjemah


Cordova A6
Ukuran 10,5 x 15 cm
Al Quran + terjemah
Non Tajwid
(Resleting Style)

Rp 44.000,-


Produk Baru

Cordova A6
Hard Cover
Ukuran 10,5 x 15 cm
Al Quran + terjemah
Non Tajwid (Resleting Style)
Rp 39.500,-

  www.sygmapublishing.com
Info & Reservation:
Dewi 081 321 361 942

KK5: Review Kritik Sastra

Secuil Kritik Dalam Berita . . . 

Kritik saat ini sudah menjadi salah satu konsumsi masyarakat umum sehari – hari. Sepanjang tahun 2011, banyak kasus – kasus besar yang tercium ke permukaan, meskipun dalam proses penyelesaiannya cenderung alot. Hasil  penyidikan tidak jarang yang mengecewakan karena menurut salah satu pimpinan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Pak Busyro Muqoddas, ada sesuatu yang ‘besar’ dibelakang panggung para koruptor . 

Kritik lainnya muncul setelah Ketua DPR RI, Pak Marzuki Ali, mengatakan suatu pernyataan “bubarkan saja KPK”. Seolah ditekan tombol on pada suatu mesin, kritik turun bak hujan deras berangin lebat dari berbagai tokoh penting. Hujatan, makian, celaan datang bertubi – tubi, adapula beberapa orang rekan beliau yang berhusnudzon atau no comment. Tidak salah juga memang bila kritik pedas berjatuhan karena pernyataan Ketua DPR RI muncul setelah rekannya, Pak Nazaruddin kedapatan melakukan korupsi Wisma Atlet. Bagaimana kebenarannya? Wallahu’alam, sedalam – dalamnya bangkai dikubur, baunya akan tercium pula.

Dari beberapa contoh di atas nampak bahwa pengetahuan penulis selama ini tentang apa itu kritik hanya sebatas dalam dunia berita saja, ada pro ada kontra. Ada kritikan ada balas mengkritik kritikan. Saling debat, adu argumen, membela diri, klarifikasi dan lainnya seolah menjadi cap tersendiri bahwa itulah kritik.

Semakin kita belajar atau mendalami suatu ilmu semakin tersadar bahwa kita ini tidak tahu apa – apa.


Ini Kritikku, Mana Kritikmu?

Kritik sastra.
Apa itu kritik sastra?
Ada yang tahu apa itu kritik sastra?

Kang Wildan Nugraha, pemateri Kritik Sastra Kuliah Kepenulisan pertemuan-5, mengemas dengan apik penjelasan materinya dalam tulisan yang berjudul Kritik Sastra (Coretan Ringkas). Ringkas karena memang isi tulisan kurang dari dua kertas A4, tapi cukup untuk sedikit memberi gambaran tentang apa itu kritik sastra. Here we are . . .


Sepatah Dua Patah Kata Kritik Sastra,,

Tidak selamanya kritik itu hanya berisi pro dan kontra terhadap suatu hal. Kritik sastra memiliki hal yang lebih dari itu. Menyusun kritik atas karya sastra itu upaya apresiasi sastra. Ia menemukan hal – hal unik dan terpendam atas sebuah karya. Hmmm, bagai menemukan harta karun dalam tulisan. Pemburu harta karun itu diantaranya HB Jassin dan Max Brod. Mereka membesarkan para sastrawan berbakat, Chairil Anwar dan Franz Kafka.


Kritik dalam Cerita,,
Awalnya Sheldon Norman Grebstein menyatakan bahwa setiap karya sastra wajib memiliki kritik sastra agar tulisannya bisa dibaca oleh semua orang. Sapardi Djoko Damono mengelak pernyataan itu dengan menjelaskan permasalahan yang muncul. Beliau menjelaskan:
1.         Hakikatnya sebuah karya sastra tidak memerlukan perantara. Sebab tulisan kritikus bukan karya itu sendiri melainkan interpretasi dari kritikus
2.        Kritik kemungkinan bersifat teknis (bila kritikus adalah penyairnya sendiri). Penyair akan menulis beberapa hal yang tidak diperlukan pembaca, mis. peristiwa lahirnya sajak.
3.       Kritik mempengaruhi pembaca secara berlebihan sehingga sajak aslinya tertutupi.

Bila kita menelan mentah – mentah kemungkinan – kemungkinan tersebut, dunia sastra seperti hitam putih, hanya ada penilaian sesuai atau tidaknya sebuah karya menurut pembaca.

Secara bijak, ada pandangan baik tentang kritik sastra:
1.       Kritik sastra yang baik adalah karya sastra, tidak diciptakan dari ketiadaan, tapi diilhami oleh karya lain.
2.       Kritik bukan bacaan kaku, tetapi memotivasi pembaca untuk kembali mengulang bacanya.
3.       Kritik yang baik mampu merayu pembaca untuk memperhatikan karya masa lalu yang sudah tertutup debu.
4.       Kritik yang baik bermanfaat bagi sastrawan dan pembaca

Dengan kritik kita mengetahui baik buruknya suatu karya sehingga dapat memperbaiki yang kurang dan menambah yang manfaat. Kritik diperlukan untuk kelanjutan perkembangan sastra.


Review Kritik Sastra_Sabtu, 31 Desember 2011_Dewi Erita
Kritik Sastra_Ahad, 25 Desember 2011_Wildan Nugraha



Puisi
Kami mengiring jenazah hitam
Depan kami kereta mati bergerak pelan
Orang – orang tua berjalan menunduk diam
Dicekam hitam bayangan
Makam muram awan muram
Menanti perakaan di ujung jalan

Tapi kami selalu berebut kesempatan:
Kami lempar pandang
Kami lempar kembang
Bila dara – dara berjengukan
Dari jendela – jendela di sepanjang tepi jalan
Lihat, di amta mereka di bibir mereka
Hidup memerah bermekahan

Begitu kami isi jarak sepanjang jalan
Antara rumah tumpangan dan kesepian
Kuburan


Apresiasi Puisi
Suasana mengiringi proses pemakaman. Mengikuti para pengiring lain yang membawa kereta jenazah. Setelah berhenti di pekuburan, mereka saling adu pandang memberi isyarat untuk memulai menabur bunga.

Burung - burung dara bertengger di jendela, saling menggerakkan kepala menoleh kesana kemari melihat banyak pergerakan manusia.

Setelah beberapa lama makin banyak yang datang, jalan – jalan antara pemakaman dan rumah – rumah diseberang penuh oleh manusia.



Review Kritik Sastra_Sabtu, 31 Desember 2011_Dewi Erita
Kritik Sastra_Ahad, 25 Desember 2011_Wildan Nugraha

Thursday 29 March 2012

Resume "RUMAH KACA" Pramoedya Ananta Toer


 “RUMAH KACA”
Pramoedya Ananta Toer
(The Buru Quartet: Fourth Book)



“Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.” (R.M. Minke)


Tahun 1912, Gubermen berada di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Idenburg yang sudah berjalan selama tiga tahun. Setahun yang lalu terjadi revolusi Tiongkok dengan Sun Yat Sen menjadi presiden. Arus nasionalisme Tiongkok yang semakin deras dan memuncak dengan berdirinya Republik Tiongkok membuat Idenburg mengambil inisiatif kecil yaitu dengan mendirikan Hollandsch Chineesche School. H.C.S. didirikan untuk melunturkan rasa nasionalisme anak-anak Tionghoa agar tetap berkiblat dan berpihak pada Eropa. H.C.S setingkat dengan Sekolah Dasar Belanda E.L.S. alias Europeesche Lagere School. Di setiap kabupaten, Gubermen hanya mendirikan satu Sekolah Dasar Umum dengan dua bagian, Angka Satu dan Angka Dua. Angka Satu mendapat sedikit pelajaran bahasa Belanda. Angka Dua sama sekali tidak. Di desa ada Sekolah Desa tiga tahun, hanya mengajarkan baca-tulis dan sedikit berhitung. Anak – anak lulusan E.L.S., anak-anak Eropa dan anak-anak pembesar puncak pribumi, dengan bahasa Belandanya, langsung dapat menyesuaikan diri dengan Eropa dan persoalan-persoalannya. Oleh karena itu, anak-anak lulusan SD Angka Satu dan Dua, apalagi Sekolah Desa, yang sedikit dan tidak belajar bahasa Belanda,  memiliki jarak peradaban yang jauh dengan lulusan E.L.S.

Minke yang merupakan lulusan sekolah Eropa sudah mulai mengikuti arus jaman modern. Dia mengerti arti dari kebebasan dan mengagumi Revolusi Prancis serta Revolusi Tiongkok sehingga dia mendirikan organisasi Sjarekat Dagang Islam (S.D.I.). Minke mendirikan koran Medan untuk mendidik masyarakat agar membela hak-haknya dan menanamkan paham nasionalisme pada bangsa-bangsa Hindia. Tindakan ini membuat Gubermen harus berbuat sesuatu untuk menghambat langkahnya. Jacques Pangemanann, seorang Komisaris Polisi, ditugaskan untuk itu.

J. Pangemanann mulai bergerak mengawasi Minke tanpa diketahui olehnya. Pangemanann sendiri tidak bersenang hati melakukan pekerjaan ini karena Pimpinan redaksi surat kabar Medan itu tidak melakukan tindakan kriminal. Analisis dari arsip – arsip tentang R.M. Minke yang dipelajarinya menghasilkan suatu kesimpulan bahwa Gubermen harus bertindak di luar hukum. De Knijpers, T.A.I., dan De Zweep adalah kelompok bandit yang dipimpin langsung oleh Pangemanann untuk menghancurkan geliat Medan di Hindia. Beberapa kali usaha itu gagal dan pada puncaknya Gubernur Jenderal Idenburg mengambil hak exorbitant untuk membuang Minke ke Ambon selama lima tahun. Rencana pembuangan itu memang sudah dipersiapkan beberapa waktu lalu dan akan dilaksanakan pada saat yang tepat. Marco menerbitkan tulisan yang mengancam kewibawaan Gubernur Jenderal Idenburg. Momen itu yang dipakai polisi untuk melegalisasi tindakannya membuang pimpinan redaksi Medan itu. 

Pangemanann pensiun dari jabatan Komisaris Polisi dan diangkat menjadi pejabat di Algemeene Secretarie sebagai tenaga ahli dalam hubungan pribumi dengan Gubermen. Semua kegiatan dan tindakan pribumi yang mengancam Gubermen diawasi dan diikuti dari atas mejanya. Seperti rumah kaca yang berisi bintang –bintang pribumi. Pangemanann menghambat, mengacaukan, dan bertindak bagai benang – benang gaib tak terlihat. Semua kegiatan pribumi ada dalam kekuasaannya. Dan hanya dengan menulis saran, tindakan itu terlaksana. Meskipun begitu, dia menghindari tindakan pembuangan yang bisa disarankannya kepada Gubernur Jenderal. 

Pangemanann dalam menjalankan tugasnya banyak mengalami perang batin. Dirinya yang dahulu berprinsip melakukan kebajikan kepada setiap orang dan menumpas kejahatan harus tetap menjalankan perintah Gubermen. Prinsipnya dikalahkan oleh nafsunya untuk tetap berada di puncak kekuasaan kolonial. Dan untuk itu dia kehilangan sifat-sifat baiknya. Pangemanann menjadi seorang peminum, jarang pergi ke tempat ibadah, dan ditinggalkan pergi oleh istri dan anaknya ke Eropa. Saat Minke pulang dari pembuangannya. Pangemanann tetap mengawasi Minke yang sudah dibekukan segala harta kekayaannya. Tindakan sehalus mungkin yang bisa diperbuat olehnya untuk mengurangi ruang gerak bekas pimpinan Syarikat itu. Minke tetap dalam pengawasan Pangemanann sampai meninggalnya karena sakit tidak terobati.

Setelah meninggalnya Minke, Pangemanann menjadi jarang mendapat pekerjaan dari sepnya. Gubermen telah mendirikan Volksraad atau dewan perwakilan rakyat yang didalamnya terdapat beberapa pribumi. Pangemanann semakin terkucilkan dan merasa tidak dihargai jasa-jasanya selama ini. Dia jatuh sakit. Dan pada masa-masa itu, dia kembali mengingat Tuhan yang sudah lama ditinggalkannya. Pangemanann merasa tenang dan meninggalkan kebiasaan minum-minumnya.

Sembuh dari sakit dia harus berhadapan dengan Madame Le Boucq (Nyai Ontororoh) yang berkunjung ke Betawi untuk menengok Minke. Pangemanann merasa tersiksa saat bersama dengan ibu rohani Minke tersebut karena dia sendiri yang telah membuat Minke menjadi seperti itu. Akhirnya sepulang dari mengantar Madame Le Boucq ke sebuah pension, Pangemanann kembali jatuh sakit. Dalam sakitnya tersebut dia menyelesaikan cerita petualangannya dalam berkas catatannya, Rumah Kaca. Buku besar tebal berisi tentang kenyataan-kenyataan yang telah diperbuatnya selama ini. Pangemanann menyerahkan naskah-naskah tulisan R.M. Minke (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah), berkas catatan Rumah Kaca, serta surat untuk Madame. Kalimat terakhir yang ditulis dalam suratnya adalah Deposuit Potentes de Sede et Exaltavat Humiles (Dia Rendahkan Mereka yang Berkuasa dan Naikkan Mereka yang Terhina). Pangemanann akan pergi ke Belanda dan menyerahkan semua harta pada pembantunya yang baik hati dan setia …
1988


“Betapa bedanya bangsa – bangsa Hindia ini dari bangsa Eropa. Di sana setiap orang yang memberikan sesuatu yang baru pada umat manusia dengan sendirinya mendapat tempat yang selayaknya di dunia dan di dalam sejarahnya. Di Hindia, pada bangsa – bangsa Hindia, nampaknya setiap orang takut tak mendapat tempat dan berebutan untuk menguasainya.” (Pramoedya Ananta Toer)



Thursday, March 29th, 2012_6 Jumadil Ula 1433H @ Cimahi
Toer, Pramoedya Ananta. 2006. Rumah Kaca. Jakarta: Lentera Dipantara
Review by Dewi Erita

Sunday 25 March 2012

Teater Embun FLP Bandung

Kematangan sebuah pertunjukkan
1. Jumlah team
2. Komitmen
3. Disiplin
4. Kesungguhan berlatih

Tim teater tidak hanya terdiri dari aktor/ aktris
Tim teater:
1. Tata rias
2. Tata busana
3. Tata cahaya
4. Tata panggung
5. Pemeran

Skill dalam teater

Latihan umum
1. Olah tubuh
2. Olah vokal
3. Olah sukma (mood)
4. Olah fikir


Latihan khusus
Bedah naskah (untuk pementasan)


Inti pementasan teater
Percakapan

Olah fikir
Baca buku tentang drama, teori, sejarah, naskah teater




Pembukaan Teater Embun FLP Bandung
by K' Topik Mulyana
Ahad, 25 Maret 2012
@Taman Ganesa Salman ITB

Review by
Dewi Erita

Wednesday 21 March 2012

Syaamil Al-Qur'an Seri Perkata

 New Hijaz Ukuran A5
Al Qur'an Terjemah Tafsir Per Kata
Tafsir per kata
Terjemahan

 Tafsir Per Kata

 Asbabunnuzul

 Intisari Ayat

Al Ma'tsurat
(free)


Al-Qur'an New Hijaz A5 
Terjemah Tafsir Per Kata
Al-Qur'an Aplikatif
Dengan Panduan Berdoa & Bertasbih
Include Asbabunnuzul & Intisari ayat

Ukuran 20x13,5 cm
Kertas Khusus Al-Qur'an 50 gr
Hard Cover Lux
Rp 69.000,-


Produk Lain

Al-Qur'an New Hijaz A4
Terjemah Tafsir Per Kata
Al-Qur'an Aplikatif 
Dengan Panduan Berdoa & Bertasbih

Include Asbabunnuzul & Intisari ayat
Ukuran 21 x 29,7 cm, Hard Cover
Kertas Khusus Al-Qur'an 50 gr
Rp 129.000,-

Al-Qur'an Hijaz Klasik A4
Terjemah Tafsir Per Kata 
Ukuran 21 x 29,7 cm 
Kertas Khusus Al-Qur'an 50gr
Hard Cover Lux
Bonus Buku
Asbabunnuzul dan Al-Ma'tsurat
Rp 150.000,- 

any type of Al Qur'an and book just browse
www.sygmapublishing.com

Info & Reservation:
Dewi 081 321 361 942

Resensi "ANAK SEMUA BANGSA" Pramoedya Ananta Toer


“ANAK SEMUA BANGSA”
Pramoedya Ananta Toer
(The Buru Quartet: Second Book)


 Foto dari kiri: Annelies Mellema, Minke


Sinopsis

                Annelies Mellema, istri Minke, telah berlayar ke Netherland. Di Wonokromo, Mama dan Minke sudah bebas keluar masuk rumah. Keadaan rumah itu masih dalam suasana tidak menyenangkan. Mama sering meluapkan ketegangan syarafnya bila berhadapan dengan polisi. Minke belum berminat untuk membaca, apalagi menulis. Minke menemukan cincin Annelies pemberian Robert Suurhof. Dia bermaksud mengembalikannya kepada keluarga Suurhof. Tuan Suurhof menolak cincin tersebut. Cincin hasil curian Robert Suurhof kini berada di tangan polisi.

                Panji Darman terus mengirimi surat perkembangan tugasnya memantau keadaan Annelies selama perjalanan. Dia menulis bahwa selama perjalanan menuju kapal di Pelabuhan, banyak orang yang bersimpati pada keluarga Mellema. Prajurit – prajurit pengawal rombongan Annelies menjadi sasaran makian, hinaan, dan lemparan batu pribumi. Saat kapal berlayar, Panji belum bisa melihat keadaan Annelies karena dia ditempatkan di ambin khusus dan penjagaan ketat serta tidak pernah keluar. Baru setelah sampai pelabuhan Singapura, dia bisa melihatnya. Annelies terlihat seperti mayat hidup, begitu rapuh dan seolah tidak ada kehidupan di dalamnya. Panji berusaha memberitahu Annelies bahwa dia tidak sendiri. Namun usaha itu ternyata diketahui perawat. Pegawai kapal mengizinkan Panji menemani Annelies. Annelies tetap seperti mayat hidup. Sedikit demi sedikit Panji mulai menggantikan tugas perawat mengurus Annelies. Akhirnya, Panji Darman sepenuhnya menjadi perawat Annelies. Sampai di Netherland, Panji tetap menemani Annelies dan merawatnya. Annelies sendiri sudah tidak menyadari sesuatu, hanya Tuhan yang tahu keadaannya. Telegram terakhir Panji Darman, mengucapkan ikut berdukacita atas meninggalnya Mevrouw Annelies.

                Kehidupan terus berjalan tanpa Annelies, meninggalkan duka pada Mama dan Minke. Hindia mulai digemparkan dengan berita bahwa kedudukan Jepang sama dengan kedudukan Eropa, protes dimana – mana, merasa terhina bahwa Eropa disamakan dengan salah satu bangsa Asia. Meskipun kenyataannya saat itu Jepang sudah maju ilmu dan pengetahuannya serta memiliki kapal perang yang kuat. Hal ini memicu beberapa kelompok orang di beberapa bangsa Asia lain untuk berusaha bangkit. Kebangkitan itu harus dimulai dengan mengenal bangsa sendiri. Berbuat sesuatu untuk bangsa. Salah satunya seperti yang disarankan Jean Marais terhadap Minke, bahwa Minke harus belajar menulis Melayu, karena itu bahasa yang dapat dimengerti oleh seluruh bangsa di Hindia. Jean menilai Minke pandai menulis Belanda tapi tidak mau menulis Melayu. Jean bertengkar dengan Minke karena hal itu. Khouw Ah Soe, seorang Angkatan Muda Cina, diwawancara oleh pimpinan koran S.N.v/ d D, Marteen Nijman. Dari sana terlihat bahwa Khow Ah Soe adalah salah seorang pemuda Cina yang sedang berjuang untuk kebangkitan bangsanya, Tiongkok.

                Kejadian – kejadian kurang menyenangkan terus dialami oleh Mama dan Minke di Wonokromo. Khow Ah Soe diburu polisi Hindia dengan alasan penyelundupan ilegal. Dia dipersilakan menginap di rumah dan menjadi sahabat Minke. Banyak hal tentang perkembangan keadaan bangsa – bangsa Asia yang tidak dimuat di koran Hindia, Minke dapatkan dari Singkeh itu. Beberapa hari setelah itu, Khouw Ah Soe diberitakan meninggal, tenggelam di danau jembatan merah dengan tiga puluh tusukan. Kemudian, kedatangan surat Robert Mellema, memberi berita segala yang ia alami dan lakukan, termasuk tentang kasus pembunuhan ayahnya, Herman Mellema, dan anak yang dilahirkan pembantunya, ternyata adalah darah dagingnya, Rono Mellema.

                Letnan Kolonel Ir. Maurits Mellema, saudara tiri Annelies sekaligus pemegang perwaliannya, datang ke Wonokromo mengantar bungkusan berisi koper kaleng tua yang sudah cembung cekung sana sini dan baju bekas Annelies. Nyai Ontosoroh dan Minke menyambutnya dengan sebutan pembunuh dan perampas harta. Seluruh penduduk kampung di Wonokromo berduka, mengetahui majikannya yang baik hati, Noni Annelies, dibunuh oleh saudara tirinya . . .

Buru, lisan 1973
Tulisan 1975

Analisis Cerita
1.       Seting waktu:

Bumi Manusia                   1989-1900            selama 2 ½ tahun             Minke 18-20 tahun
Anak Semua Bangsa       1900                       selama 6 bulan                 Minke 20 tahun
Jejak Langkah                    1901-1912            selama 11 tahun               Minke 21-32 tahun
Rumah Kaca                       1912-1918            selama 6 tahun                 Minke 32-38 tahun

Tetralogi Pulau Buru       1989-1918            selama 20 tahun

2.       Pesan psikologis
Annelies digambarkan wanita yang sempurna secara fisik. Wanita dari berbagai negara kalah dari segi paras wajahnya. Ketrampilan sebagai administratur/ mandor perusahaan dikuasainya. Wajar Minke menamai lukisannya “Bunga  Akhir Abad”. Namun, ada sesuatu yang dilewatkan Nyai Ontosoroh, ibunya. Dia dibiarkan terisolasi dari dunia luar, tidak bergaul dengan orang lain sejak kecil (±9 tahun) dan meninggalkan sekolah di tingkat dua E.L.S. (Europeesche Lagere School, Sekolah Dasar belanda). Selama lima tahun, tanpa teman. Mental Annelies tidak terlatih menghadapi masalah. Masalah kecil selalu mengadu kepada ibunya, seperti anak kecil, meski secara fisik sudah dewasa. Jiwa Annelies mudah rapuh karena masalah, bila ada sesuatu di luar keinginannya, bisa langsung jatuh sakit, bahkan dapat sakit parah sampai meninggal.
 Mental yang kuat diperlukan oleh setiap orang dalam hidup ini. Bukankah kehidupan sama dengan ujian? Dia yang kuat adalah dia yang bisa mengatasi masalah. Minke ditakdirkan menjadi orang besar dikemudian hari, otomatis masalah – masalah yang dihadapi lebih besar lagi, sehingga hanya istri yang mentalnya terlatih yang sanggup mendampinginya (Ang San Mei dan Prinses Van Kasiruta, Buku 3: Jejak Langkah).

3.       Bahasa
Pribumi                                                : bahasa Jawa (bangsa Jawa)
                  bahasa Melayu (Hindia)
                Peranakan asing               : bahasa Cina (bangsa Tiongkok)
                                                                  bahasa Prancis
                                                                  bahasa Inggris
                Eropa                                    : bahasa Belanda
               
Minke sendiri dapat berbicara dalam lima bahasa, sehingga dia sering berperan sebagai penerjemah.
                Bicara pada Bunda: Jawa
                Bicara pada Mama: Belanda, Melayu
                Bicara pada Jean: Prancis, Melayu
                Bicara pada Khouw Ah Soe/ Tiongkok: Inggris
                                   
4.       Ekonomi
Mata uang Hindia zaman kolonial
1 talen = 10 picis
1 picis = 11,67 sen
1 tali
1 benggol
1 gulden

5.       Fashion
Belanda/ Eropa                                                 : pakaian kemeja/ baju, sepatu, kaos kaki, topi.
Pribumi keluarga bupati/ raja pribumi     : pakaian adat, cakar ayam (tidak beralas kaki)
Pribumi keluarga petani, kuli                       : telanjang dada, cakar ayam (tidak beralas kaki)

6.       Sosial
Pribumi petani sangat takut terhadap orang yang beralas kaki/ bersepatu (pakaian Eropa). Itu menandakan seorang penguasa. Penguasa yang mampu berbuat apa saja terhadap mereka. Selama tiga abad, pemahaman ini sudah terpatri dalam benak mereka, bahwa pribumi harus patuh terhadap segala perintah orang Eropa, meskipun dia dianiaya dan disiksa. Seolah hidup hanya untuk menuruti perintah penguasa. Mereka tidak bersekolah, tidak boleh pintar agar mudah dibohongi, tidak mampu mengelola tanah air sendiri, dan tidak berontak terhadap ketidakadilan.

Kesimpulan
                Ternyata apa yang dialami nenek moyang kita dahulu dialami lagi oleh kita saat ini. Pemuda Indonesia dibuat jauh dari pendidikan. Narkoba (bahaya: merusak otak, kecanduan, kematian akibat  overdosis), pornografi (bahaya: merusak otak lebih parah dari narkoba, sex bebas, penyakit kelamin, HIV-AIDS), dan penggunaan gadget berlebihan (akibat: tidak peka lingkungan karena asyik dengan dunia sendiri). Semua itu membuat pemuda Indonesia tidak peka terhadap lingkungan sosial. Efek jangka panjang adalah menghalalkan segala cara untuk kepentingan diri sendiri/ keluarga, yaitu dengan korupsi.
                Ayo giat belajar, kuasai bahasa - bahasa, berbuat yang terbaik disegala bidang, dan peka terhadap sesama. Bangkitlah negeriku, harapan itu masih ada. Berjuanglah bangsaku, harapan itu masih terbentang. 
 

,,,,, Selamat Membaca n_n ,,,,,



Toer, Pramoedya Ananta. 2002. Anak Semua Bangsa. Yogyakarta: Hasta Mitra

Wednesday, March 21th, 2012
@ Islamic Tutorial Center (ITC), Indonesia University of Education, Bandung.
 Resensi by Dewi Erita

Saturday 17 March 2012

Menjadi Kaya Karena Cukup


Kesalahan terbesar dalam pola pikir kita adalah menyamakan kata “kaya” dengan “penghasilan tinggi”. Ada banyak orang yang punya penghasilan tinggi, sebut saja diatas 5-10 juta bahkan lebih tinggi lagi, tapi karena dia tidak bisa mengelola uangnya (entah karena boros atau karena nggak pinter mengelola dan tidak tahu rambu – rambunya), dia tidak juga merasa cukup. Sebaliknya, ada banyak orang yang penghasilannya terbatas, tapi karena dia pintar mengelola, dia bisa merasakan kehidupannya makmur. Kaya secara lahir dan juga batin (puas).


MENJADI KAYA KARENA CUKUP
(Mengelola Pendapatan)


 “Tidaklah bergeser telapak kaki bani Adam pada hari kiamat dari sisi Rabb-nya hingga ditanya tentang lima perkara; umurnya untuk apa ia gunakan, masa mudanya untuk apa ia habiskan, hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, dan apa yang ia perbuat dengan ilmu – ilmu yang telah ia ketahui.” (HR. At Tirmidzi)


 ,,, Mulai Awal Tahun dengan Perencanaan ,,,

                Perencanaan bisa kita lakukan secara spontanitas, seolah – olah feeling kita sudah mengatur, maka anggapan yang sering muncul kita tidak perlu repot – repot merencanakannya secara tertulis dan detail. PADAHAL langkah pertama meraih sukses adalah menetapkan tujuan yang jelas.
1.       Mulai dengan bermimpi dan menuliskannya;
2.       Tanya ‘Kenapa Anda memimpikannya?’ ‘Kenapa impian ini penting buat Anda?’
3.       Benarkah ini tujuan anda?
4.       Temukan bagaimana tujuan ini akan mempengaruhi kehidupan anda;
5.       Tujuan utama dan tambahan;
6.       Rencanakan bagaimana meraihnya.


,,, Pilar – pilar Perencanaan Keuangan Syariah ,,,

1.       Bangunan piramida sangat kuat dibagian bawah, bila dilihat dari fisik, bangunan bagian bawah jauh lebih besar dibandingkan dengan bangunan diatasnya. Artinya, porsi perencanaan lebih banyak menyita perhatian (prioritas utama) pada bagian yang lebih bawah.

2.       Beberapa perencana keuangan ternama membuat model keuangan dengan pendekatan yang hampir serupa, namun model bangunan piramida kali ini didesain secara utuh dengan menempatkan fondasi perencanaan keuangan yang diambil dari sudut pandang keislaman, hal ini dimaksudkan sebagai arahan yang jelas dari tujuan merencanakan sebuah bangunan keuangan.  

3.       Bangunan Piramida pada wujud aslinya adalah kuburan, maka dari itu, dengan piramida keuangan ini kita diajak untuk mengingat kematian dalam setiap langkah/ tujuan (goal) agar tidak melampaui batas pemanfaatan harta yang Allah Taa’la karuniakan.


,,, Mengapa Perencanaan Keuangan Penting Bagi Muslim ,,,

Islam tidak membenci harta, namun mewaspadai keburukan perilaku manusia terhadap harta.
1.       Harta sebagai Cobaan (Ujian/ Fitnah)
2.       Harta sebagai Amanah
3.       Harta harus dikelola secara seimbang (Mengoptimalkan harta)
4.       Harta berperan penting dalam kehidupan/ ibadah seorang muslim


,,, Membuat Anggaran Tahunan ,,,

Dengan pedoman membagi 3 sepertiga yaitu modal kerja, kebutuhan pokok, dan charity, atau dikenal dengan metode Life Style Financial (LSF) Check UP! Anda akan mengetahui apakah pengeluaran sesuai bujet atau tidak. Contoh Rencana Anggaran Pendapatan & Belanja (RAPB) akan membantu mengendalikan pengeluaran Anda, mengetahui kebocoran, dam mengoptimalkan investasi.


,,, Imbas Inflasi Terhadap Anggaran ,,,

Selain dinilai naiknya harga, inflasi juga bisa dikatakan sebagai menurunnya daya beli dari uang yang nominalnya tetap.

Berinvestasi merupakan pilihan yang membuat keuangan Anda mandiri. Dan tentu saja memilih keuntungan investasi yang melebihi inflasi.

Manfaat anggaran:
1.       Gambaran tentang prioritas dan tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
2.       Alat komunikasi sesama anggota keluarga dalam pendidikan keuangan, karena menyediakan informasi tentang standar yang telah ditetapkan (biaya hidup = gaya hidup).
3.       Mengendalikan/ mengontrol pos yang kuat dan lemah (mudah bocor) dan menentukan tindakan koreksi yang diambil.
4.       Mempengaruhi dan memotivasi diri untuk menggunakan keuangan dengan konsisten, efektif dan efisien sesuai tujuan.
5.       Mengevaluasi produktivitas dan kinerja keuangan Anda, terutama pada pos modal kerja.


,,, Mengoptimalkan Anggaran Belanja ,,,

1.       Sumber Konsumsi & Biaya
Pedoman dasar untuk membantu keputusan Anda dalam belanja, yaitu;
a.       Konsumsi “rumahan”
b.      Konsumsi dari “pasar tradisional”
c.       Konsumsi “pasar moderen”
2.       Quantity vs. Quality
3.       Barang Konsumtif vs. Barang Produktif
4.       Kebutuhan vs. Keinginan
5.       Prabayar vs. Pascabayar
6.       Mencicil kebutuhan yang akan datang
7.       Hati – hati dengan cicilan & promosi
8.       Gaya Hidup vs. Biaya Hidup


,,, Bagaimana Islam Mengatur uang ,,,

Bagian I
Penghasilan seorang muslim akan menjadi 3 kebaikan apabila didistribusikan;
1.       1/3 untuk sedekah
2.       1/3 untuk dimakan (konsumsi sehari – hari, nafkah secukupnya)
3.       1/3 untuk modal kerja (dikembalikan untuk mendapat penghasilan kembali)

Bagian II  Distribusi Pendapatan Sesuai 3 Pos Keuangan
                Manajemen biasa diartikan sebagai upaya mengolah sumberdaya yang ada (memenej potensi) dengan proses Plan (merencanakan) – Do (melakukan) – Check (mengevaluasi), untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Bagian III  Bijaklah dalam berbelanja


,,, Menyesuaikan Pendapatan Setelah Naik ,,,

Case Study …
Tahap 1 Life Style Financial Check Up! (3 sepertiga)
Tahap 2 Financial Asset Planning
Tahap 3 Financial Future Planning
Tahap 4 Financial Investment Planning


,,, Pendapatan Masih Kurang ,,,

Case Study …
Versi Pendapatan dan Pengeluaran
Versi Pendapatan
Versi Pengeluaran/ Kebutuhan

Insya Allah jika rule dijalankan (penganggaran) dan disiplin , akan membuahkan hasil (cerdas finansial). Pola tersebut juga akan melatih mengenai masalah keinginan dan kebutuhan. Makanya al qur’an memasukkan salah satu syarat masuk surga adalah cerdas financial (al furqon ayat 67).


Financial planning is broadly defined as a process of determining an individual’s financial goals, financial priorities, and after considering his resources, risk profile and current lifestyle, to detail a balanced and realistic plan to meet those goals. The individual’s goals are used a guideposts to map a course of action on ‘what needs to be done’ to reach those goals.


Saturday, March 17th 2012 @ Yamaha Berlian Pasteur - Bandung
Rijal, Agus. 2011. Perencanaan Keuangan Syariah. Bandung: RY2FAL Publishing.
Resume by Dewi Erita