Saturday 17 March 2012

Menjadi Kaya Karena Cukup


Kesalahan terbesar dalam pola pikir kita adalah menyamakan kata “kaya” dengan “penghasilan tinggi”. Ada banyak orang yang punya penghasilan tinggi, sebut saja diatas 5-10 juta bahkan lebih tinggi lagi, tapi karena dia tidak bisa mengelola uangnya (entah karena boros atau karena nggak pinter mengelola dan tidak tahu rambu – rambunya), dia tidak juga merasa cukup. Sebaliknya, ada banyak orang yang penghasilannya terbatas, tapi karena dia pintar mengelola, dia bisa merasakan kehidupannya makmur. Kaya secara lahir dan juga batin (puas).


MENJADI KAYA KARENA CUKUP
(Mengelola Pendapatan)


 “Tidaklah bergeser telapak kaki bani Adam pada hari kiamat dari sisi Rabb-nya hingga ditanya tentang lima perkara; umurnya untuk apa ia gunakan, masa mudanya untuk apa ia habiskan, hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, dan apa yang ia perbuat dengan ilmu – ilmu yang telah ia ketahui.” (HR. At Tirmidzi)


 ,,, Mulai Awal Tahun dengan Perencanaan ,,,

                Perencanaan bisa kita lakukan secara spontanitas, seolah – olah feeling kita sudah mengatur, maka anggapan yang sering muncul kita tidak perlu repot – repot merencanakannya secara tertulis dan detail. PADAHAL langkah pertama meraih sukses adalah menetapkan tujuan yang jelas.
1.       Mulai dengan bermimpi dan menuliskannya;
2.       Tanya ‘Kenapa Anda memimpikannya?’ ‘Kenapa impian ini penting buat Anda?’
3.       Benarkah ini tujuan anda?
4.       Temukan bagaimana tujuan ini akan mempengaruhi kehidupan anda;
5.       Tujuan utama dan tambahan;
6.       Rencanakan bagaimana meraihnya.


,,, Pilar – pilar Perencanaan Keuangan Syariah ,,,

1.       Bangunan piramida sangat kuat dibagian bawah, bila dilihat dari fisik, bangunan bagian bawah jauh lebih besar dibandingkan dengan bangunan diatasnya. Artinya, porsi perencanaan lebih banyak menyita perhatian (prioritas utama) pada bagian yang lebih bawah.

2.       Beberapa perencana keuangan ternama membuat model keuangan dengan pendekatan yang hampir serupa, namun model bangunan piramida kali ini didesain secara utuh dengan menempatkan fondasi perencanaan keuangan yang diambil dari sudut pandang keislaman, hal ini dimaksudkan sebagai arahan yang jelas dari tujuan merencanakan sebuah bangunan keuangan.  

3.       Bangunan Piramida pada wujud aslinya adalah kuburan, maka dari itu, dengan piramida keuangan ini kita diajak untuk mengingat kematian dalam setiap langkah/ tujuan (goal) agar tidak melampaui batas pemanfaatan harta yang Allah Taa’la karuniakan.


,,, Mengapa Perencanaan Keuangan Penting Bagi Muslim ,,,

Islam tidak membenci harta, namun mewaspadai keburukan perilaku manusia terhadap harta.
1.       Harta sebagai Cobaan (Ujian/ Fitnah)
2.       Harta sebagai Amanah
3.       Harta harus dikelola secara seimbang (Mengoptimalkan harta)
4.       Harta berperan penting dalam kehidupan/ ibadah seorang muslim


,,, Membuat Anggaran Tahunan ,,,

Dengan pedoman membagi 3 sepertiga yaitu modal kerja, kebutuhan pokok, dan charity, atau dikenal dengan metode Life Style Financial (LSF) Check UP! Anda akan mengetahui apakah pengeluaran sesuai bujet atau tidak. Contoh Rencana Anggaran Pendapatan & Belanja (RAPB) akan membantu mengendalikan pengeluaran Anda, mengetahui kebocoran, dam mengoptimalkan investasi.


,,, Imbas Inflasi Terhadap Anggaran ,,,

Selain dinilai naiknya harga, inflasi juga bisa dikatakan sebagai menurunnya daya beli dari uang yang nominalnya tetap.

Berinvestasi merupakan pilihan yang membuat keuangan Anda mandiri. Dan tentu saja memilih keuntungan investasi yang melebihi inflasi.

Manfaat anggaran:
1.       Gambaran tentang prioritas dan tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
2.       Alat komunikasi sesama anggota keluarga dalam pendidikan keuangan, karena menyediakan informasi tentang standar yang telah ditetapkan (biaya hidup = gaya hidup).
3.       Mengendalikan/ mengontrol pos yang kuat dan lemah (mudah bocor) dan menentukan tindakan koreksi yang diambil.
4.       Mempengaruhi dan memotivasi diri untuk menggunakan keuangan dengan konsisten, efektif dan efisien sesuai tujuan.
5.       Mengevaluasi produktivitas dan kinerja keuangan Anda, terutama pada pos modal kerja.


,,, Mengoptimalkan Anggaran Belanja ,,,

1.       Sumber Konsumsi & Biaya
Pedoman dasar untuk membantu keputusan Anda dalam belanja, yaitu;
a.       Konsumsi “rumahan”
b.      Konsumsi dari “pasar tradisional”
c.       Konsumsi “pasar moderen”
2.       Quantity vs. Quality
3.       Barang Konsumtif vs. Barang Produktif
4.       Kebutuhan vs. Keinginan
5.       Prabayar vs. Pascabayar
6.       Mencicil kebutuhan yang akan datang
7.       Hati – hati dengan cicilan & promosi
8.       Gaya Hidup vs. Biaya Hidup


,,, Bagaimana Islam Mengatur uang ,,,

Bagian I
Penghasilan seorang muslim akan menjadi 3 kebaikan apabila didistribusikan;
1.       1/3 untuk sedekah
2.       1/3 untuk dimakan (konsumsi sehari – hari, nafkah secukupnya)
3.       1/3 untuk modal kerja (dikembalikan untuk mendapat penghasilan kembali)

Bagian II  Distribusi Pendapatan Sesuai 3 Pos Keuangan
                Manajemen biasa diartikan sebagai upaya mengolah sumberdaya yang ada (memenej potensi) dengan proses Plan (merencanakan) – Do (melakukan) – Check (mengevaluasi), untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Bagian III  Bijaklah dalam berbelanja


,,, Menyesuaikan Pendapatan Setelah Naik ,,,

Case Study …
Tahap 1 Life Style Financial Check Up! (3 sepertiga)
Tahap 2 Financial Asset Planning
Tahap 3 Financial Future Planning
Tahap 4 Financial Investment Planning


,,, Pendapatan Masih Kurang ,,,

Case Study …
Versi Pendapatan dan Pengeluaran
Versi Pendapatan
Versi Pengeluaran/ Kebutuhan

Insya Allah jika rule dijalankan (penganggaran) dan disiplin , akan membuahkan hasil (cerdas finansial). Pola tersebut juga akan melatih mengenai masalah keinginan dan kebutuhan. Makanya al qur’an memasukkan salah satu syarat masuk surga adalah cerdas financial (al furqon ayat 67).


Financial planning is broadly defined as a process of determining an individual’s financial goals, financial priorities, and after considering his resources, risk profile and current lifestyle, to detail a balanced and realistic plan to meet those goals. The individual’s goals are used a guideposts to map a course of action on ‘what needs to be done’ to reach those goals.


Saturday, March 17th 2012 @ Yamaha Berlian Pasteur - Bandung
Rijal, Agus. 2011. Perencanaan Keuangan Syariah. Bandung: RY2FAL Publishing.
Resume by Dewi Erita

No comments:

Post a Comment