Ia memiliki potensi yang lengkap, baik potensi untuk melahirkan
kemaslahatan maupun potensi untuk menciptakan bencana.
Manusia diciptakan dengan fitrah yang bersih dan cenderung kepada kebenaran dan iman.
Selain potensi fitrah, manusia juga dibekali dengan beberapa potensi
negatif:
·
Manusia cenderung berwatak kikir
·
Manusia sangat zhalim dan bodoh
·
Makhluk yang suka tergesa-gesa
Tarbiyah adalah cara ideal berinteraksi dengan fitrah manusia secara
langsung maupun tidak langsung, untuk memproses perubahan dalam diri manusia
menuju kondisi yang lebih baik.
Kata “tarbiyah” memiliki padanannya dalam Bahasa Indonesia
“pendidikan” atau “pembinaan”.
Tarbiyah harus menyentuh seluruh komponen manusia:
·
Intelektual
·
Fisik
·
Ruhani
A. Urgensi Tarbiyah Ruhiyah (pembinaan ruhani)
1.
Tarbiyah ruhiyah adalah dasar dari seluruh
bentuk tarbiyah
Jika fisik sehat dan pengetahuan juga ada, namun jiwanya lemah dan
malas maka seseorang tidak akan berbuat sesuatu.
Fisik sehat dan akal pikiran cerdas namun jika jiwa tidak terarah maka
tingkah lakunya potensial menciptakan bencana.
Pembinaan ruhani merupakan landasan dari semua jenis pendidikan, baik
fisik maupun akal pikiran.
2.
Tarbiyah ruhiyah mendorong untuk beramal saleh
Amal yang baik adalah amal yang memenuhi dua kriteria: niat yang
ikhlas dan sejalan dengan tuntunan agama.
Iman masih dalam tahap permulaan atau sudah bercokol lama namun tidak
disentuh oleh pembinaan, tidak mengalami peningkatan kualitas.
Tarbiyah ruhiyah mengasah ketajaman batin, kepekaan hati, dan kedalaman
iman. Hingga dengan tarbiyah ini seseorang dibangun keyakinannya, dikokohkan
imannya, dan ditanamkan motivasinya.
3.
Tarbiyah ruhiyah memperkokoh jiwa manusia dalam
mensikapi berbagai peristiwa
Terkadang ujian itu membuat kita tertantang untuk mengatasinya, namun
terkadang kita bersikap lebih baik menjauh untuk tidak menanggung resiko. Yang
suka tantangan akan berpeluang mendapatkan keberhasilan meski esok atau lusa,
sedangkan yang suka menyerah maka ia telah kalah semenjak hari ini.
Tidak semua orang yang beriman memiliki ketegaran dan ketangguhan jiwa
ketika menghadapi tantangan. Ia memerlukan proses pembinaannya tersendiri.
4.
Tarbiyah ruhiyah adalah terapi paling efektif
beragam penyakit ruhani
Penyakit itu dalam bentuk, misalnya, miskinnya kepekaan, lemahnya rasa
tanggung jawab, atau terkikisnya rasa malu. Penyakit-penyakit ini bisa
melahirkan penyakit baru, seperti kesombongan, egoisme, gila hormat, dll.
Tarbiyah ruhiyah menanamkan tanggung jawab amanah di hadapan Allah
lebih kuat daripada sekadar tanggung jawab di hadapan sesama manusia.
5.
Tarbiyah ruhiyah merupakan pendidikan persiapan
dalam membentuk mental generasi muda
Mereka harus menguasai berbagai ragam pengetahuan agar dapat eksis di
tengah gelombang kehidupan yang dikendalikan oleh ilmu dan sangat menghajatkan
ketrampilan.
Ada tantangan finansial. Yakni bahwa mereka harus memiliki kemampuan
mencari penghidupan, mengingat bahwa kehidupan yang berkualitas menghajatkan
biaya yang tidak sedikit. Semua harus dipenuhi dengan uang.
Tantangan budaya, tantangan pemikiran, tantangan persaingan, tantangan
eksternal, dll. Tantangan pemuda yang lebih rumit, yakni tantangan internal
yang bersifat kejiwaan atau spiritual, dalam bentuk kurangnya motivasi,
kurangnya kedisiplinan dalam belajar, kurangnya keberanian menghadapi
tantangan, kurangnya militansi, dll.
Dengan tarbiyah ruhiyah, pemuda dibimbing jiwanya untuk memahami dan
menghayati persoalan kehidupan secara jernih dan benar.
6.
Tarbiyah ruhiyah merupakan bekal utama bagi para
aktivis dakwah dalam menghadapi berbagai persoalan
Da’i yang sesungguhnya adalah ketika setiap kata, gerak, dan sikapnya
mencerminkan kata, gerak, dan sikap islami hingga melalui itulah masyarakat
belajar secara langsung.
7.
Ibadah sebagai sarana tarbiyah ruhiyah
Ibadah mahdhah adalah ibadah yang bersifat sangat khusus, ditetapkan
cara-caranya secara detail oleh Allah.
Ibadah ‘ammah adalah ibadah yang bersifat umum, yang cara-caranya
tidak ditetapkan oleh syariat.
B. Shalat Fardhu Lima Waktu
Urgensi shalat secara ruhiyah:
1.
Simbol ketaatan hamba kepada Tuhan secara mutlak
Semua ibadah dalam Islam adalah amalan mulia. Namun, ibadah shalat
menduduki posisi yang lebih istimewa dibanding semua ibadah, baik yang sunah
maupun yang wajib, karena beberapa hal berikut:
·
Cara perintah shalat diwahyukan berbeda dengan
ibadah yang lain.
·
Melibatkan seluruh anggota badan.
·
Pembatas antara keimanan dan kekufuran
(barometer pokok ihwal keimanan seseorang)
·
Ada sebuah gerakan yang dikatakan dalam keadaan
sedekat-dekatnya hamba kepada Allah (sujud).
2.
Mensucikan jiwa manusia muslim
3.
Mengingatkan hamba kepada Allah Swt.
Dengan hati yang selalu ingat kepada Allah maka seseorang akan
mendapat ketenangan batin.
4.
Mencegah manusia dari perbuatan keji dan munkar
Dengan kedekatan seseorang kepada Allah yang dibina melalui amalan
shalat, maka diharapkan lahir rasa tanggung jawab dari seseorang sebagai
manusia beriman.
5.
Menstabilkan jiwa manusia yang beriman
Dengan komunikasi yang intens maka kearifan dan kematangan jiwa bisa
diwujudkan.
C. Puasa
Bisa dikatakan puasa Ramadhan merupakan tarbiyah yang langsung
menyentuh ruhani, tanpa menyentuh lainnya. Jika dalam zakat kita masih bisa
bicara dimensi harta, dalam shalat masih berbicara dimensi gerak, juga dalam
ibadah haji, maka dalam puasa hampir tidak ada dimensi lain yang terlibat
selain dimensi ruhani itu sendiri.
Urgensi puasa secara ruhiyah:
1.
Mensucikan jiwa manusia
2.
Mengangkat unsur ruhani di atas materi pada
manusia
Kebahagiaan orang yang berpuasa yaitu pada waktu berbuka dan ketika
bertemu dengan-Nya. (Subhanallah, Amiiiiiin ^^)
3.
Mendidik kemauan untuk beramal dalam ketaatan
4.
Melatih kesabaran dan memberontak kebiasaan
5.
Menekan gejolak nafsu biologis
Nafsu seksual adalah senjata setan yang paling ampuh untuk menundukkan
manusia, sehingga sejumlah aliran psikologi menganggap ia adalah penggerak
utama semua perilaku manusia.
6.
Menajamkan perasaan atas kenikmatan Allah Swt.
7.
Mempersiapkan manusia menjadi orang bertaqwa
D. Zakat
Zakat secara reflek dihubungkan dengan apa yang zaman sekarang sering
disebut sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Urgensi zakat secara ruhiyah:
1.
Membersihkan dan mensucikan jiwa dari penyakit
bakhil dan cinta dunia
2.
Menumbuhkan keberkahan pada harta
Berkah berarti bertambahnya nilai kebajikan.
3.
Mewujudkan sikap saling meridhai antara si kaya
dan si miskin dalam masyarakat
E. Haji ke Baitullah
Urgensi ibadah haji secara ruhiyah:
1.
Simbol kepasrahan total kepada Allah Swt.
2.
Penerapan secara aplikatif terhadap banyak
prinsip Islam
3.
Medan pembinaan untuk mengantarkan Muslim ke
derajat tertinggi
4.
Membangkitkan bermacam perasaan dan sikap pada
jiwa manusia
5.
Padanya terdapat nilai dan pelajaran yang tak
terhitung
F. Qiyamullail
Kesadaran ruhiyah amat penting untuk mengontrol
gerakan-gerakan jasad, dan itu akan didapatkan lewat shalat malam. Perkataan
akan menjadi berbobot (qaulan tsaqila),
mudah dipahami oleh mad’u (orang yang didakwahi), dan stabilitas moral serta
emosional akan terjaga.
Keutamaannya:
1.
Shalat paling utama setelah shalat fardhu
2.
Sarana ruhani paling utama untuk dakwah Rasul
dan para sahabat
3.
Mempertajam kepekaan hati
4.
Salah satu karakter pokok orang-orang beriman
dan bertaqwa
5.
Padanya terdapat saat yang mustajab bagi doa
Beberapa kiat agar semangat menunaikannya:
1.
Seyogyanya tidak terlalu banyak makan
2.
Seyogyanya tidak terlalu lelah di siang hari
3.
Agar melakukan tidur qailulah di siang hari
4.
Hendaknya tidak banyak maksiat di siang hari
G. Dzikrullah
Urgensi dzikir:
1.
Menundukkan setan dan meghidupkan hati
2.
Mewariskan muraqabatullah
3.
Menjadikan Allah mengingat ahli dzikir dan tidak
melupakannya
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri” (Al-Hasyr:19)
Apabila seseorang lupa kepada dirinya sendiri, maka ia akan berpaling
dari hal-hal yang mendatangkan kemaslahatan pada dirinya.
4.
Membersihkan hati dari noda
5.
Sarana untuk menurunkan rahmat dari Allah Swt.
6.
Menyibukkan lisan dari berbicara buruk
7.
Salah satu tanaman surga
8.
Alat untuk memperoleh nikmat dari Allah
9.
Menjadikan hati yang keras berubah lunak
10.
Allah dan malaikat berselawat kepada ahli dzikir
11.
Allah membanggakan ahli dzikir di hadapan para
malaikat
12.
Bisa menggantikan posisi amal saleh lain, tidak
sebaliknya
13.
Menjauhkan ahli dzikir dari kemunafikan
14.
Mendapatkan kelezatan yang tiada bandingannya
15.
Memperbanyak para saksi di akhirat
16.
Memperoleh keberuntungan di dunia dan akhirat
17.
Salah satu kegiatan orang–orang kaum intelektual
H. Doa
Urgensi doa:
1.
Simbol ketundukan dan kerendahdirian di hadapan
Tuhan
2.
Ungkapan bahwa orang yang berdoa dekat dengan
Allah Swt.
3.
Sarana untuk memenuhi hajat manusia dan
terkabulkannya permohonan
4.
Ia adalah inti sari ibadah
5.
Untuk memperoleh ridha Allah dan jauh dari
murka-Nya
Beberapa etika berdoa:
1.
Sungguh-sungguh dan yakin bahwa doa dikabulkan
2.
Mengulang-ulang dalam berdoa
3.
Jangan tergesa-gesa ingin dikabulkan
4.
Memilih waktu yang manjur dikabulkannya doa
5.
Memilih momentum yang baik untuk berdoa
6.
Merendahkan suara dan menunjukkan bahwa kita
membutuhkan Allah Swt.
7.
Memulai doa dengan memuji Allah dan menyebut
asmaul husna
8.
Tidak makan kecuali makanan halal dan baik
9.
Menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan
10.
Menunjukkan optimisme di hadapan Allah
11.
Taubat dan mengembalikan hak kepada pemiliknya
I.
Selawat
Atas Nabi
Urgensi membaca selawat:
1.
Jibril mengucapkan selawat kepada orang yang
membaca selawat
2.
Allah mengucapkan selawat kepada orang yang
membaca selawat
3.
Syafaat akan didapat pada hari kiamat oleh orang
yang membaca selawat
4.
Membaca selawat akan mengangkat derajat
seseorang
5.
Selawat atas Nabi akan menambah cinta kepada
beliau
J.
Racun
– Racun Hati (penghalang tarbiyah ruhiyah)
Yang menghalangi efektivitas tarbiyah ruhiyah:
1.
Berbicara lebih dari kebutuhan
2.
Memandang secara berebihan
3.
Berinteraksi sosial lebih dari batas-batas wajar
4.
Makan secara berlebihan
5.
Tidur lebih banyak dari yang seharusnya
Pustaka
Takariawan, Cahyadi dan Wahid Ahmadi. 2008. Keakhawatan 4: Tarbiyah Ruhiyah. Solo: Era Intermedia
Rabu, 13 Juni 2012_23 Rajab
1433H
@Cimahi
Resume by Dewi Erita
No comments:
Post a Comment