Thursday 24 May 2012

Tarbiyah Dzatiyah_Resume Buku Islam Edisi Mei 2012


TARBIYAH DZATIYAH
Abdullah bin Abdul Aziz Al-Aidan


Definisi Tarbiyah Dzatiyah

-          Sejumlah sarana tarbiyah (pembinaan), yang diberikan orang muslim, atau muslimah, kepada dirinya, untuk membentuk kepribadian Islami yang sempurna di seluruh isinya; ilmiah, iman, akhlak, sosial dan lain sebagainya, dan naik tinggi ke tingkatan kesempurnaan sebagai manusia.
-          Tarbiyah seseorang terhadap diri sendiri dengan dirinya sendiri.


Urgensi Tarbiyah Dzatiyah

1.       Menjaga diri mesti didahulukan daripada menjaga orang lain
2.       Jika Anda tidak mentarbiyah (membina) diri Anda, siapa yang mentarbiyah Anda?
3.       Hisab kelak bersifat individual
-          Barangsiapa men-tarbiyah dirinya, in syaallah, hisabnya diringankan dan ia selamat dari siksa, dengan rahmat Allah ta’ala.
4.       Tarbiyah dzatiyah itu lebih mampu mengadakan perubahan
-          Seseorang tidak dapat meluruskan kesalahan-kesalahannya, atau memperbaiki aib-aibnya, dengan sempurna dan permanen, jika ia tidak melakukan upaya perbaikan ini, dengan tarbiyah dzatiyah, karena ia lebih tahu diri sendiri dan rahasianya.
5.       Tarbiyah dzatiyah adalah sarana tsabat (tegar) dan istiqamah
-          Tarbiyah dzatiyah juga garis pertahanan terdepan dalam melawan beragam fitnah dan bujuk rayu, yang menyerang orang Muslim pada zaman dewasa ini dan membujuknya dengan deras untuk menyimpang, gugur (dari jalan dakwah), loyo, malas, merasa takut akan masa depan, dan putus asa dengan realitas sekarang.
6.       Sarana dakwah yang paling kuat
-          Cara efektif untuk mendakwahi mereka dan mendapatkan respon mereka ialah menjadi qudwah (panutan) yang baik dan teladan istimewa, di aspek iman, ilmu, dan akhlaknya.
7.       Cara yang benar dalam memperbaiki realitas yang ada
-          Jika setiap individu baik, baik pula keluarga, dengan izin Allah ta’ala. Lalu dengan sendirinya, masyarakat menjadi baik. Pada akhirnya realitas umat menjadi baik secara total, sedikit demi sedikit.
8.       Karena keistimewaan tarbiyah dzatiyah
-          Mudah diaplikasikan, sarana-sarananya banyak, dan ada terus pada orang Muslim di setiap waktu, kondisi, dan tempat.


Sebab-sebab ketidakpedulian kepada tarbiyah dzatiyah

1.       Minimnya ilmu
2.       Ketidakjelasan sarana dan tujuan
3.       Lengket dengan dunia
4.       Pemahaman yang salah tentang tarbiyah
5.       Minimnya basis tarbiyah
6.       Langkanya murabbi (pembina)
7.       Perasaan akan panjangnya angan-angan


Sarana-sarana tarbiyah dzatiyah

1.       Muhasabah
-          Muhasabah (evaluasi) terhadap dirinya atas kebaikan dan keburukan yang telah ia kerjakan, meneliti kebaikan dan keburukan yang ia miliki, agar tidak terperanjat kaget dengan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya pada Hari Kiamat.
-          Muhasabah diri (atas ketaatan kepada Allah ta’ala yang ia lalaikan, atas perbuatan yang lebih baik tidak ia kerjakan, dan atas hal-hal mubah dan wajar; kenapa ia mengerjakannya)
-          Muhasabah waktu
-          Orang mukmin itu pengelola dirinya sendiri. Ia menghisab dirinya atas ketaatannya kepada Allah ta’ala. Hisab sebagian orang dipermudah pada Hari Kiamat, karena mereka memuhasabahi diri mereka di dunia dan hisab sebagian orang dipersulit karena mereka mengerjakan banyak hal tanpa muhasabah.

2.       Taubat dari segala dosa
-          Hakikat dosa (mengerjakan kemungkaran dan tidak mengerjakan kewajiban-kewajiban sryar’i atau melalaikannya dalam bentuk tidak mengerjakan dengan semestinya)
-          Syarat taubat adalah berhenti dari dosa pada masa mendatang, menyesali dosa-dosa silamnya, dan bertekad tidak mengerjakannya lagi pada masa mendatang.
-          Semua dosa itu kesalahan (jangan lihat kecilnya dosa! Namun, lihatlah kepada siapa Anda bermaksiat)
-          Hukuman di dunia (Al-Fudhail berkata, “Aku bermaksiat kepada Allah, lalu efeknya aku lihat ada pada perilaku istriku dan hewan kendaraanku”)

3.       Mencari ilmu dan memperluas wawasan
-          Kiat-kiat: menghadiri pelajaran-pelajaran ilmiah mingguan, menghadiri ceramah-ceramah ilmiah dan tarbiyah secara rutin, membaca buku-buku ilmiah baik ilmu klasik maupun kontemporer, mengunjungi ulama, penyair, pemikir, mengadakan dialog, diskusi ilmiah, mendengarkan kaset-kaset ilmiah, mengikuti siaran Al-Qur’an di radio (ct. radio MQ 102.7fm, TV), membaca informasi tentang dunia Islam dan kondisi kaum muslimin di majalah dan koran.
-          Penting: Ikhlas dalam mencari ilmu, rajin mencari ilmu, terapkan ilmu yang telah dipelajari, tunaikan hak ilmu dan bayar zakatnya (mengajarkan kembali).

4.       Mengerjakan amalan-amalan iman
-          Mengerjakan ibadah-ibadah wajib seoptimal mungkin, meningkatkan porsi ibadah-ibadah sunnah, peduli dengan ibadah dzikir (membaca Al-Qur’an, dzikir berbagai kondisi, dzikir pagi dan sore hari)
-          Penting: urgensi shalat 5 waktu, antara ibadah dan adat istiadat, ilmu pengetahuan tidak cukup, ingat dzikir kepada Allah, memanfaatkan sebaik mungkin saat-saat rajin, waktu-waktu dan tempat-tempat mulia, dan urgensi tawazun (seimbang).

5.       Memperhatikan aspek akhlak (moral)
-           Sabar, membersihkan hati dari akhlak tercela, meningkatkan kualitas akhlak, bergaul dengan orang-orang yang berakhlak mulia, memperhatikan etika-etika umum.

6.       Terlibat dalam aktivitas dakwah
-          Merasakan kewajiban dakwah, menggunakan setiap kesempatan untuk berdakwah, terus-menerus dan tidak berhenti di tengah jalan, pintu-pintu dakwah itu banyak, dan kerjasama dengan pihak lain.

7.       Mujahadah (jihad)
-          Sabar adalah bekal mujahadah, sumber keinginan (ketergantungan dengan uang banyak, pernikahan, dan menunggu masa depan dengan harapan hal itu memberinya keinginan untuk mentarbiyah dirinya tanpa susah payah, adalah dugaan salah. Mujahadah datang dari jiwa, ketekunan, dan membayar harganya), bertahap dalam melakukan mujahadah, jadilah Anda orang yang tidak lalai, siapa yang mengambil manfaat dari mujahadah? Anda adalah pihak pertama dan terakhir yang mengambil manfaat.

8.       Berdoa dengan jujur kepada Allah ta’ala
-          Kebutuhan kita kepada doa, waktu-waktu dan tempat-tempat terkabulnya doa, syarat-syarat doa, jangan minta doa dikabulkan dengan segera, dan bermanfaatlah untuk Anda dan orang lain.


Buah tarbiyah dzatiyah

1.       Mendapatkan keridhoan Allah ta’ala dan surga-Nya
2.       Bahagia dan tentram
3.       Dicintai dan diterima Allah
4.       Sukses
5.       Terjaga dari keburukan dan hal-hal tidak mengenakkan
6.       Keberkahan waktu dan harta
7.       Sabar atas penderitaan dan semua kondisi
8.       Jiwa merasa aman


Al-Aidan, Abdullah bin Abdul Aziz. 2008. Tarbiyah Dzatiyah. Jakarta: An-Nadwah (cet.9_cet.1 2002)
Resume by Dewi Erita
Rabu, 23 Mei 2012_2 Rajab 1433H @ Cimahi

No comments:

Post a Comment