Thursday 31 May 2012

_Bebas Asma Tanpa Obat_ Resume Majalah Kesehatan Edisi Mei 2012


Bebas Asma Tanpa Obat
Resume Majalah Kesehatan Edisi Mei 2012


Bebas Asma Tanpa Obat

Bismillah .. Boleh jadi seseorang mampu bertahan tidak minum sampai tiga hari, dan menahan lapar bisa sampai 5 atau 7 hari. Namun siapa mampu menahan nafas lebih dari lima menit, sepuluh menit atau satu jam? Mungkin ada yang mampu menahan nafas lebih dari setengah jam, yakni sejumlah penyelam tanpa alat dengan resiko rusaknya gendang telinga mereka.

Rusaknya saluran pernafasan pada gilirannya mengganggu, mempersempit, menyumbat atau menghambat aliran udara ke dan dari paru-paru. Rusaknya atau terganggunya saluran nafas juga sangat memungkinkan memberikan keleluasaan bibit penyakit menerobos masuk menjelajahi organ-organ penting. Gangguan di saluran nafas ini biasanya menjadikan seseorang sulit bernafas secara normal alias mengalami sesak nafas, kadang sampai berbunyi seperti pluit atau disebut mengi – karena aliran udara mengalami banyak hambatan. Sebenarnya asma berasal dari bahasa Yunani artinya  sesak nafas. Adapun dalam istilah Arab, sesak nafas atau bengek disebut Ar-Robwu.

Meski demikian penyebab Ar-Robwu (Asma) bukan hanya kerusakan/ pencemaran lingkungan (polusi). Tapi gangguan saluran nafas ini juga dipicu oleh banyak hal, diantaranya ketegangan/ cemas (stress), intervensi setan (sihir), kurang gerak/ olahraga, pemanis buatan (aspartam) atau bahan kimia campuran makanan dan minuman, kurang gizi, menurunnya daya tahan/ antibody, merokok, ASI yang tak lancar, penggunaan pestisida dan pembasmi serangga, pemakaian bedak berlebihan dan lainnya.

Sesungguhnya kerusakan saluran nafas ini bisa dihindari bila adanya kehati-hatian merawat stabilitas rohaniah (Qalbu), menjaga kualitas makanan dan minuman, serta menghindari aktivitas berlebih dan bahan – bahan berbahaya. Dengan upaya tersebut Insya Allah kita diberikan kemampuan bebas dari Asma tanpa terikat oleh ragam obat, khususnya sintetis.


Menyapa Pemicu Asma

Tanda-tanda yang bisa diamati pada penderita sesak nafas (asma) antara lain nafas pendek, dada terasa sakit bila ditekan, tidur terganggu, sering batuk dan bersin, mudah lelah, rasa sakit saat batuk atau bersin – terlebih saat mengalami flu (pilek), konsentrasi mudah kacau.

1.       Polusi
Sumber polusi yang mengusik dan merusak saluran nafas akibat rekayasa manusia antara lain polutan/ asap alat transportasi, uap dari cerobong pabrik/ industri, asap pembangkit listrik, pembakaran (perapian, kompor) dan ragam alat pembakaran.

2.       Tempat tinggal dan lingkungan kotor
Akibat menghirup bau tak sedap dan debu yang bersarang atau mengendap/ menempel di perabot rumah tangga dalam waktu yang lama tentunya membahayakan kesehatan, khususnya menganggu organ pernafasan.

3.       Pemanis buatan
Diantara bahan dasar aspartam yakni asam amino essensial fenilalanina, dicurigai dapat tertimbun dan merusak pembuluh darah. Karena tubuh tidak mampu menghasilkan enzim pengolah asam fenilalanina, yang menyebabkan kadar asam meningkat dalam darah , dan tentunya berbahaya bagi tubuh.

4.       Gizi buruk
Kekurangan gizi berdampak terhadap kemampuan saluran pernafasan. Sebab saluran pernafasan juga membutuhkan suplai energi untuk aktivitasnya.

5.       Pembasmi serangga, pembersih & pengharum
Diantara bahan-bahan pelengkap rumah tangga yang berpotensi merusak saluran nafas dan menyebabkan asma antara lain pembasmi serangga (nyamuk dan kecoa) – sayangnya sering disebut obat bukan pembasmi, baik dari segi jenis semprot, bakar dan elektrik. Pemicu lainnya adalah bahan pembersih lantai, kaca, perabotan logam, lalu deterjen, pengharum dan pemutih ruangan. Bila digunakan berlebihan dan dihirup terlalu lama bisa merusak syu’bi (saluran nafas).

6.       Tiadanya ketenangan (stress)
Ketegangan jiwa dari kecemasan atau kekecewaan akan menguras energi tubuh, dan organ menjadi tegang dan kaku atau melemah.

7.       Ulah jin (sihir)
Jin yang masuk tubuh manusia pada umumnya suka bermain atau mengganggu organ pernafasan.


Berenang Bikin Nafas Lengang

Berenang bermanfaat untuk relaksasi, meningkatkan kesehatan jantung paru, membakar kalori. Selain itu sekitar 10 cm di atas air diyakini bergeraknya udara sangat baik, sehingga sangat bermanfaat bagi organ pernafasan. Untuk itu tidak sedikit atlet renang dunia yang mulanya adalah penderita asthma.

Mengapa renang olahraga terbaik penderita asma?
1.       Kelembaban udara di atas permukaan air cukup tinggi (mencapai 94%)
2.       Posisi tubuh saat berenang mengurangi beban sirkulasi paru
3.       Meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki saluran pernafasan
4.       Gerakan air yang menekan syaraf-syaraf tubuh dan bagian saluran pernafasan mengusir berbagai faktor penyumbatan.
5.       Renang melatih seluruh otot pernapasan  mulai dari dada, perut, bahu dan pundak semuanya ikut bergerak sehingga bisa memperbaiki  kondisi penderita asma

Renang yang dilakukan selama 3-5 kali seminggu membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru, idealnya antara 1-2 jam.


Terapi Ar-Robwu (Asma)
1. Balita
- <2 tahun: tingkatkan ASI
- 1 tetes minyak habatussauda ke mulut tiap3 jam
- 7 tetes habatussauda dalam mangkuk berisi air panas (di uap)
- (bila tidak ada minyak habbats) hirup minyak cengkeh asli seperti inhaler
- madu langsung ke mulut dengan jari

2. Terapi Anak
- 1 tetes minyak habbats ke hidung, 3 hari sekali
- minum minyak habbats 3x3-5 tetes
- 11 tetes minyak habbats (di uap)
- 2 sdm madu x 3 (dalam air 250ml)
- 2 x1 (susu kambing hangat 200-250 ml)
- bekam
- berenang
- jalan-jalan ke udara bersih

3. Terapi dewasa
- 2 x1 (susu kambing hangat min.250 ml)
- bekam (tiap pekan pada bulan pertama, tiap 2 pekan pada bulan kedua, tiap bulan pada bulan ketiga)
- gurah tiap 2 hari atau di uap pagi dan sore
- minum minyak habats 3x1 (7-11 tetes/ 2-3 kapsul sekali minum)
- madu asli 3 sdm pagi dan sore
- berenang
- jalan-jalan ke udara bersih


Pustaka
Tabloid Bekam Edisi 13/ Th. 3/ 2012: Bebas Asma Tanpa Obat

Cimahi, 31 Mei 2012_10 Rajab 1433H
Resume by Dewi Erita

No comments:

Post a Comment