Sunday 15 July 2012

DALAM DOAKU _ Sapardi Djoko Damono


Dalam Doaku: Sapardi Djoko Damono
Oleh Dewi Erita

Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman
tak memejamkan mata, yang meluas bening siap
menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
karena akan menerima suara-suara

Dia bilang:
“Aku akan berjaga dekat denganmu, pun saat istirahat
berucaplah, akan kudengar tiap katamu
berbuatlah, pantulkan sinarku sebisamu”

ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam
doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau
senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan
pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah
darimana

Dia bilang:
“Tatap hijauku, temukan aku disana, dan kau akan merasa tenang bahagia”

Aku bilang:
“Kubayangkan saat berjalan menembus waktu
Kelebatan tinta masa kini itu hidup disana, indah
Akankah? Mungkinkah? Bisakah?” 

dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja
yang mengibas-ngibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap
di ranting & menggugurkan bulu-bulu bunga
jambu, yang tiba-tiba gelisah & terbang lalu hinggap
di dahan pohon mangga itu

Dia bilang:
“Lihat, gigil jadi gerak, yang mati serentak bangun
pergi, pindah, apapun, tunjukkan jasadmu
Kan kuberi kau sesuatu”

 maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun
sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan
kecil itu, menyusup di celah-celah jendela & pintu,
dan menyentuh-nyentuhkan pipi & bibirnya di
rambut, dahi, & bulu-bulu mataku
Aku bilang:
“Cukup, hentikan
Tak kuasa lagi”

Dia bilang:
“ Kutiup kalbumu, tentram
Kuputar simfoni, ingatmu padaku
Kuhadirkan kawananmu, cerah asamu
Apapun untukmu”

dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang
dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang
entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi
rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

Aku bilang:
“Dalam sini, nyeri
tiap detik, menyakitkan
menanti saat tercabut”

Dia bilang:
“Kuberi kau pompa terbaik
mengiringi tarikan udara
tapakmu kan ada, selama itu”

“Ada langkah, ada hikmah
Bergeraklah” 

aku mencintaimu, itu sebabnya aku takkan pernah selesai
mendoakan keselamatanmu
1989

Dia bilang:
“Dekat, aku ada
menjagamu, selalu”

Aku bilang:
“Hidupku, untukMu
Kembaliku, kepadaMu
Segalanya, menujuMu”

Cimahi, 14 Juli 2012 _ 25 Sya’ban 1433 H



 http://www.youtube.com/watch?v=p21YJE9QLx8
(Musikalisasi Puisi "Dalam Doaku" Sapardi Djoko Damono) 

Nice Gift . . . 
Marvellous Present . . .
(Juni 1989 - Juni 2012)

No comments:

Post a Comment