SEDIKIT TENTANG THIFAN
Oleh Dewi Erita
Ciri Syukur Kita
Menggerakkan badan untuk olahraga
Memberi hak tubuh untuk
digerakkan
Melatih jantung agar stabil
memompa
Melatih otot agar kuat melakukan
aktivitas sehari-hari
Thifan
Bela diri warisan ulama
Maka, nilai-nilai keulamaan harus
ada pada tiap tamid dan banatin.
Teknik bela diri yang diadopsi
dari binatang buas
Maka, ngaji sebagai pelindung
dari hawa nafsu yang tidak
terkendali.
Sebagai jarum hati
Semakin berlatih semakin merasa
tidak bisa,
namun bukan berarti tidak mampu.
Latihan Thifan
memperbaiki kedisiplinan
1.
Waktu latihan terbaik
adalah
ketika sempat.
2.
Beda pakaian beda teknik
antara
laki-laki dan perempuan
khas
karakter masing-masing.
3.
Thifan ikhwan mempelajari tsenkay,
jurus
1-36
melatih
reflek, merangkum banyak jurus thifan.
4.
Jurus menggunakan alat,
dinamakan
teknik liqud.
5.
Bela diri itu ketrampilan
harus
terus dilatih
dan otot
bukan penanda seringnya berlatih
Latihan
untuk i’dad (persiapan)
tidak
perlu bakat atau kesenangan
Latihan
sebagai kebutuhan
bagian
dari ibadah.
Efek
rutin latihan,
jarang
sakit.
Lebih
baik berkeringat di tempat latihan
daripada
berdarah-darah di jalanan.
6.
Saat latihan utama,
otot-otot
tubuh berkontraksi.
Rilekskan
dengan
pendinginan/
cooling down (peregangan otot).
7. Prinsip
Thifan
Cepat-Tepat-Power-Beruntun
Aplikasi Thifan
1.
Pertarungan pertama itu
pada
tatapan mata.
2.
Turgul (bertarung) di jalanan
maximal
memakai tiga jurus.
Lebih
dari itu
selamatkan
diri ! ! ! dan latihan lagi.
3.
Jangan perhatikan apa yang lawan ucapkan,
waspada
terhadap tangan dan kakinya.
Saat
bertemu seseorang yang besar, bertato, dan wajah yang mendebarkan jantung
marah-marah dengan memaki dan membentak tetaplah tenang. Perhatikan tubuh
anggota geraknya.
Etika Thifan
1.
Hargai pembimbing
Tidak
mudah mencari pembimbing yang benar dan bertanggung jawab
2.
Jangan menyepelekan pembimbing.
Terlambat
datang latihan dan
Tidak
mengikuti instruksi pembimbing (lakukan saat diperintahkan mengulang, jangan
berhenti sampai selesai kecuali saat tubuh terkapar tak berdaya)
Cerita Thifan
Thifan terlahir dari berbagai kumpulan bela diri di
Cina. Nama lengkap Thifan adalah Po Khan yang berarti kepalan tangan bangsawan/
kendali kekuasaan. Saat itu, syarat untuk belajar bela diri Thifan adalah
a.
Hafidz/ hafidzah
b.
Hafal minimal 1000 hadits
c.
Anak raja/ bangsawan
d.
Aktivitas sehari-hari yaitu latihan tiga kali
sehari
Bela diri Thifan ada dua belas tingkat. Setelah semua
tingkat dipelajari, maka pangkatnya adalah jenderal. Seorang jenderal yang
memimpin pasukan empat puluh kali pertempuran dengan membawa kemenangan terus
menerus, disebut Guru Thifan.
Dalam bela diri Thifan terdapat jurus baju besi/
ciku. Apabila raja-raja Cina ingin belajar jurus tersebut, bayarannya adalah
emas seberat tiga kali lipat berat badan pembimbingnya.
Cerita Kitab Thifan
Sekian tahun yang lalu salah satu tamid (murid
laki-laki) Ustadz Habib kuliah S2 ke Amerika. Beliau menitipkan buku Olahraga
dan Kesehatan untuk diteliti disana. Penelitian ini menggunakan alat MRI. Alat
ini dapat melihat jaringan saraf. MRI lebih canggih dari X-ray dan CT-Scan.
Dengan MRI, terlihat bahwa senam yang diawali dengan gerakan-gerakan keras
memutuskan banyak jaringan saraf. Jurnal-jurnal kesehatan olahraga lain juga
menyatakan hal yang sama. Penelitian tersebut menyatakan bahwa pemanasan yang
benar dimulai dengan senam ringan. Dalam Thifan dinamakan senam sendi, senam
yang bila dilakukan tampak seperti gerakan malas. Senam sendi adalah senam yang
ringan dan berulang.
Penelitian tersebut didukung oleh pengalaman
pendahulu Thifan dan jurnal kesehatan olahraga, bahwa apabila pemanasan
langsung dimulai dengan pemanasan yang berat, maka ketika lanjut usia badan
akan menjadi kaku dan cenderung
menderita osteoarthritis.
Dalam penerapan senam sendi, sebagian pendahulu
Thifan tidak menyetujui karena jurnal penelitian berasal dari Amerika. Akhirnya
Ustadz Habib mendirikan aliran Thifan Po Khan baru yaitu Thifan Po Khan Tsufuk/
Thifan Tufuk.
Kitab Thifan berisi ilmu yang penuh tipuan maka
jangan dipercaya. Orang awam tidak boleh membacanya karena dapat
disalahgunakan. Hanya orang yang diberi keluasan ilmu yang bisa memahaminya
dengan baik dan benar.
Ustadz Marsedek
menyatakan bahwa Ustadz Habib adalah tamid yang sudah lulus “sarjana
kethifanan”.
Thifan membentuk karakter
1. Kunci
melatih ketenangan
dengan memperhatihan dua komponen pada
manusia
jasadiyah- dilatih dengan benar
ruhiyah-meningkatkan ibadah.
2. Keberhasilan
berlatih bela diri
saat melakukan serangan/ tangkisan
tidak dipikirkan
seolah tangan dan kaki memiliki mata.
“Setiap bela diri yang masuk ke Indonesia itu membawa
kepercayaan.”
_Ust.
Habib_
Cimahi, 5 Januari
2014_3 Rabiul Awal 1435
Sumber:
Pembimbing-pembimbing Thifan Tsufuk
dalam acara Ekshibisi Nasional XI Thifan Tsufuk &
Puteri Gading
Sabtu-Ahad, 28-29 Desember 2013
Komplek Masjid Al Fithrah Pindad Bandung